Jember, Kabarpas.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jember melalui UPT Liposos bergerak cepat menindaklanjuti viralnya video lansia terlantar asal Jember bernama Siamah (90) yang dijemput oleh Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang.
Langkah cepat ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang UPTD Liposos, Roni E, yang melakukan koordinasi dan silaturahmi ke Griya Lansia Husnul Khatimah Malang pada Jumat (7/11/2025).
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan tindak lanjut atas informasi viral di media sosial mengenai kondisi Siamah, seorang lansia sebatang kara asal Dusun Grujukan, Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, yang hidup tanpa keluarga dan tanpa identitas kependudukan.
Kasus Siamah mencuat setelah Arief Camra, Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah Malang, mengunggah video di akun TikTok-nya. Dalam video tersebut, Arief memperlihatkan kondisi Siamah yang memprihatinkan tinggal seorang diri di rumah berdinding anyaman bambu, beralaskan tanah, dengan tempat tidur seadanya dalam keadaan tak terurus.
Arief kemudian menjemput Siamah ke Malang dan berjanji akan merawatnya secara gratis hingga akhir hayat, termasuk memenuhi segala kebutuhan dasarnya.
Dalam kunjungannya, tim Dinsos Jember diterima langsung oleh pengasuh dan petugas Griya Lansia Husnul Khatimah.
Roni menyampaikan apresiasi tinggi atas kepedulian dan penanganan cepat pihak yayasan terhadap warga Jember tersebut. “Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada pihak Griya Lansia Husnul Khatimah atas kepeduliannya dalam penanganan klien lansia terlantar tersebut rentan,” ucapnya.
Dalam hasil asesmen, pihak yayasan menyatakan kesediaannya untuk berkoordinasi dengan Dinsos Jember apabila diperlukan penjemputan kembali klien lansia asal Jember. Koordinasi tersebut akan dilakukan secara terbuka dan terdokumentasi di media sosial sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.
Selain bertemu dengan Siamah, tim Dinsos juga sempat melihat kondisi para lansia lain di Griya Lansia Husnul Khatimah. Hasilnya, seluruh penghuni terlihat bersih, sehat, dan mendapat perawatan layak dengan sarana prasarana yang memadai.
Kasus Siamah menjadi pengingat penting bagi pemerintah desa, RT, dan RW agar lebih aktif mendata dan mengawasi warga lanjut usia di lingkungannya. Sebab, data kesejahteraan sosial bersumber dari pendataan berbasis Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) yang seharusnya dihimpun mulai dari tingkat RT, RW, hingga desa.
Data dari bawah sangat menentukan apakah seseorang bisa terakses bantuan sosial atau tidak. Kasus ini menjadi pembelajaran bersama agar tak ada lagi lansia yang luput dari perhatian.
Sedangkan, langkah cepat Dinas Sosial menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan tidak ada warga Jember yang dibiarkan hidup terlantar, terlebih di usia senja. (dan/ian).
