Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Berita Pasuruan ยท 11 Jun 2025

Dihadiri Wali Kota Pasuruan, Acara Purnamaan dengan Sajian 1000 Talam Nasi Samin Berlangsung Khidmad


Dihadiri Wali Kota Pasuruan, Acara Purnamaan dengan Sajian 1000 Talam Nasi Samin Berlangsung Khidmad Perbesar

Pasuruan, Kabarpas.com – Pembacaan Yasin, tahlil dan doa dilakukan dengan khidmad oleh warga yang hadir memenuhi Pajimatan Astana Niti Adiningrat Pasuruan saat pembukaan acara Rutin Purnamaan yang digelar pada Selasa (10/06/2025) malam.

Agenda rutin Purnamaan ini dimotori oleh Paguyuban Rahayu, Paguyuban Matra, Paguyuban Pasupati Cakra Nusantara, Paguyuban Djati Bangsa, Paguyuban Iwak Dorang, Karang Taruna, serta Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara.

Dari Pajimatan Astana Niti Adiningrat yang juga dikenal dengan sebutan Kanjeng Pangeran Surga Surgi yang terletak di belakang Masjid Agung Al Anwar kegiatan bergeser ke depan Masjid yaitu Payung Madinah.

Di kawasan Payung Madinah warga dijamu dengan Bari’an yaitu sajian berupa nasi samin diatas talam, polo pendem, aneka jajanan tradisional dan pisang.

Muhammad Hasan atau Gus Mamad dari Gondang Wetan dan Amaludin dari Jalan Jawa mengatakan bahwa acara rutin Purnamaan terselenggara karena kesadaran dan kepedulian pribadi – pribadi angota komunitas, tanpa komando, bergerak dengan ketulusan hati.

Hadir bersama ribuan warga dalam Bari’an Wali Kota Pauruan Adi Wibowo, para tokoh dari lintas agama dan kepercayaan, serta para sesepuh kota Pasuruan.

Setelah Bari’an, sempat dilakukan sarasehan oleh warga bersama Wali Kota dan tokoh masyarakat yang dipandu oleh Basori.

Walikota Pasuruan dalam pernyataannya mengatakan bahwa acara ini mengandung energi positif untuk membangun bangsa.

“Khasanah sejarah dan budaya adalah legacy leluhur yang harus diuri-uri untuk menuju masa depan.
Acara ini juga merupakan momen pengenalan sejarah kepada generasi muda,” kata Adi Wibowo.

Gus Sofyan dari Mendalan Winongan mengatakan, perlunya uri-uri budaya yang merupakan jati diri bangsa.
Sedangkan Gus Saifulloh Huda dari Bugul Kidul mengatakan perlunya penggalian dan pelurusan sejarah tokoh-tokoh leluhur Pasuruan.

Di sisi lain, Bopo Sulistyo Wardoyo selaku sesepuh Pasuruan menceritakan harmonisnya hubungan antara ulama dan umaro dimasa lalu yang diwakili oleh Adipati Niti Adiningrat sebagai seorang umaro dan Mbah Slagah sebagai ulama.

Dalam sarasehan ini ada seorang ibu yang meminta agar acara yang bagus ini ditingkatkan publikasinya dan mengusulkan untuk diadakan Haul Kanjeng Pangeran Surga Surgi tiap tahun.

Sarasehan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Gus Fadholi dari Randusari. (rio/ian).

Artikel ini telah dibaca 2,572 kali

Baca Lainnya

Pebalap Binaan Astra Honda Siap Melesat Amankan Home Race IATC Mandalika

2 Oktober 2025 - 19:55

Guru Ngaji Jember Apresiasi Bupati Fawait, Tahap Kedua Honorarium Dimulai dari Kecamatan Panti

2 Oktober 2025 - 19:42

Transformasi Pendidikan di Jember : SDN 2 Banjarsengon Hadirkan Kelas Digital Interaktif

2 Oktober 2025 - 19:40

Menag Soroti Dampak Perang dan Kerusakan Iklim di Pembukaan MQK Internasional

2 Oktober 2025 - 14:43

Apresiasi Pilketos SMAN 2, Ketua Bawaslu Kota Pasuruan Tekankan Literasi Demokrasi

2 Oktober 2025 - 11:30

Ribuan Peserta Meriahkan Fun Run Bulan PRB 2025 di Kota Mojokerto

2 Oktober 2025 - 11:00

Trending di KABAR NUSANTARA