Tosari (Kabarpas.com) – Hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Gunung Bromo, tepatnya di wilayah Tosari, Kabupaten Pasuruan, menyebabkan jalur wisata Puncak Penanjakan Gunung Bromo longsor. Bahkan, 11 rumah warga di empat desa setempat, yakni Desa Sedaeng, Wonokitri, Tosari dan Podokoyo mengalami rusak akibat tertimbun tanah longsor.
Pantauan Kabarpas.com di lokasi, sejumlah pengendara roda dua maupun empat harus berjalan perlahan untuk melintas di ruas jalur yang tertimbun longsor tersebut. Sementara, puluhan warga sekitar bergotong royong membersihkan tumpukan tanah dari badan jalan.
Sudiono salah satu warga sekitar menceritakan, bahwa longsor yang terjadi di tempat tinggalnya itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat, selama hampir kurang lebih 4 jam, yang terjadi pada Sabtu (31/01/2015) sore kemarin.
“Ada sekitar 11 rumah warga yang rusak karena tertimbun longsor. Dan rata-rata yang tertimbun longsor itu terdapat di bagian dapur. Hal itu disebabkan oleh limpahan air hujan tersebut menggerus sejumlah tebing yang berimpitan dengan rumah warga. Sehingga karena tak kuat menahan, tanah tersebut akhirnya ambrol dan menimbun bagian belakang rumah warga di sini,” ucapnya kepada Kabarpas.com, Minggu (01/02/2015).
Sudiono menambahkan, bahwa dalam peristiwa longsor ini tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Namun, jalur menuju Puncak Penanjakan Bromo menjadi terganggu, karena timbunan longsor tersebut mengakibatkan jalan menjadi licin.
“Bahkan, terdapat lebih dari sepuluh titik longsoran di jalur yang penuh tikungan, yakni di desa Wonokitri. Kondisi ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan, baik yang menggunakan motor ataupun roda empat. Karena sisa tanah yang bercampur air itu masih memenuhi jalan,” pungkasnya. (ajo/uje).