Senin, 06 Oktober 2025 – 07.30 | 612 kali dilihat
Jember, Kabarpas.com – Suasana apel sholawat di Kecamatan Jenggawah, Minggu siang (5/10/2025), menjadi ruang bagi Bupati Jember Muhammad Fawait untuk menyampaikan refleksi tujuh bulan kepemimpinannya. Dalam rangkaian program “Gus’e Menyapa”, ia memaparkan capaian sekaligus janji yang kini mulai direalisasikan, mulai dari layanan kesehatan gratis, perbaikan sistem pelayanan publik, insentif guru ngaji, hingga program beasiswa bagi putra-putri Jember.
“Sebetulnya saya kangen bertemu para ketua pengajian, guru ngaji, dan emak-emak. Tujuh bulan saya jadi bupati. Sejak Indonesia merdeka, baru sekarang Jember bupatinya santri,” ujar Fawait di hadapan ribuan jamaah yang kebanyakan ibu-ibu.
Bupati menegaskan bahwa sejak 1 April 2025, seluruh warga dengan KTP Jember sudah dapat berobat gratis di puskesmas dan rumah sakit di seluruh Indonesia. Kebijakan ini, katanya, merupakan wujud janji kampanye yang kini benar-benar berjalan.
“Kalau ada pelayanan publik yang tidak baik, laporkan saja ke Wadul Gus’e di nomor 081131111108. Baik itu soal KTP yang lama, pelayanan puskesmas yang kurang ramah, atau jalan rusak. Saya baru tujuh bulan memimpin, jadi mohon sabar, insya Allah lima tahun ke depan kita benahi bersama,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Fawait juga menekankan pentingnya penghargaan terhadap guru ngaji dan mudin. Ia menyebut, mulai tahun ini insentif disalurkan langsung ke balai desa tanpa harus antre berjam-jam di bank.
“Guru ngaji itu guru kita. Sering kali kita hanya bisa menyalahkan kalau anak bandel, tapi lupa memberi penghargaan kepada yang mendidik. Karena itu, insentif harus diberikan secara terhormat,” ujarnya.
Bupati juga menyinggung soal pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Ia menargetkan 20 ribu anak Jember menerima beasiswa kuliah selama masa kepemimpinannya. Untuk tahun pertama, 8.300 mahasiswa akan difasilitasi.
Menurutnya, pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan sekaligus sarana untuk mencetak pemimpin masa depan. “Anak orang miskin bisa jadi dokter, bupati, gubernur, atau ulama kalau ditunjang pendidikan. Sebaliknya, anak orang kaya bisa tidak jadi apa-apa kalau tanpa pendidikan,” ujarnya, disambut tepuk tangan jamaah.
“Saya ingin semua punya kesempatan yang sama. Karena itu saya perintahkan, putra-putri guru ngaji juga harus kuliah,” tambahnya.
Di penghujung acara, Bupati Fawait kembali merendah. Ia mengaku tidak bisa berjuang sendiri. “Bantu saya, doakan saya,” pintanya. Ia mengajak jamaah mendoakan keselamatan bangsa, dari Sabang sampai Merauke, serta khusus mendoakan Presiden Prabowo Subianto agar diberi umur panjang dan kesehatan.
“Semoga Jember semakin baik, pemimpinnya diberi keselamatan,” ucapnya. (dan/ian).



















