Purworejo (Kabarpas.com) – Melimpahnya sumberdaya alam di wilayah Kabupaten Pasuruan membuat para investor dari dalam negeri maupun asing, tertarik untuk menanamkan modalnya. Sehingga tak heran kalau nilai investasi di kabupaten di setempat ini, terus meroket dalam setiap tahunnya.
Kepala Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (BP3M) Kabupaten Pasuruan, Sunarto menjelaskan, bahwa sejak tahun 2013 hingga 2014 ini, nilai investasi Kabupaten Pasuruan mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Bahkan, kata dia hingga November 2014 ini, realisasi investasi di Kabupaten Pasuruan sudah mencapai Rp 12,287 Triliun atau melebihi target yang sebelumnya direncanakan. Yakni, hanya senilai Rp. 2,5 triliun saja. “Alhamdulillah, nilai investasi di Kabupaten Pasuruan terus meningkat tajam,” ujar Sunarto, kepada Kabarpas.com saat ditemui di kantornya, Kamis (27/11/2014) siang.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi alasan tersendiri mengapa para investor tertarik menanamkan modalnya di wilayah yang berada di segitiga emas tersebut, diantaranya yaitu karena Kabupaten Pasuruan memiliki sumber daya air yang bagus dan melimpah, instalasi gas dan juga tenaga kerja.
“Rata-rata perusahaan yang menanamkan investasi di Kabupaten Pasuruan ialah bergerak di bidang makanan dan minuman, industri plastik dan perumahan. Dan sebagian besar mereka memilih di wilayah barat seperti Pandaan, Beji maupun Purwosari. Sedangkan untuk pemiliknya kebanyakan orang korea dan jepang,” terangnya.
Tak hanya itu saja, Sunarto juga mengatakan, adanya pembangunan empat ruas tol, yakni Gempol-Pandaan, Pandaan-Malang, Gempol-Rembang dan Gempol Pasuruan juga menjadi pendongkrak utama investasi di Kabupaten Pasuruan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
“Meski masih belum diresmikan. Namun, pembangunan tol juga menjadi faktor utama meroketnya investasi. Sebab, hanya di Kabupaten Pasuruan daerah yang dilintasi empat ruas tol,” ucap Sunarto.
Sunarto merincikan secara detail, bahwa realisasi investasi Kabupaten Pasuruan pada 2012 mencapai Rp 3.329.795.247. Rinciannya Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 10 izin mencapai Rp 287.548.927, Perusahaan Modal Asing (PMA) sebanyak 10 izin mencapai Rp 273.369.525.620 dan Non PMDN/PMA sebanyak 94 izin mencapai Rp 2.768.877.656.700.
Kemudian pada 2013, realisasi investasi meroket menjadi Rp 10.481.770.614.161. Rinciannya PMDN sebanyak 5 izin mencapai Rp 288.927.554.458, PMA sebanyak 9 izin mencapai Rp 2.249.532.900.463 dan non-PMDN/PMA sebanyak 573 izin mencapai Rp 7.943.310.159.240.
Sedangkan pada 2014 per November realisasi investasi sudah mencapai Rp 12.287.231.815.214. Rinciannya PMDN sebanyak 9 izin mencapai Rp 1.976.340.076.286, PMA sebanyak 2 izin mencapai Rp 452.411.900.000 dan Non PMDN/PMA sebanyak 539 mencapai Rp 9.858.479.838.928.
“Oleh karena itu rencananya pada tahun depan, kami menargetkan kenaikan target investasi hanya sebesar Rp 3 triliun. Perhitungan target investasi itu, mengacu pada target sebelumnya, yakni sebesar Rp 2,5 triliun,” pungkasnya. (ajo/sym).