Prigen (Kabarpas.com) – Puluhan siswa SDN Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan mengikuti pelatihan mendaur ulang sampah plastik, yang digelar oleh Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) wilayah Jawa Timur.
Pantauan Kabarpas.com. para siswa SDN tersebut terlihat begitu antusias mengikuti pelatihan daur ulang sampah dan berkebun, yang dipandu langsung oleh Budi Mulyono selaku Environment Management System (EMS) di CCAI unit Jawa Timur. Dalam sesi pelatihan itu, Budi menekankan kepada para siswa mengenai peran penting mereka dalam menjaga kelestarian bumi ini, untuk generasi yang akan datang.
Selain itu para siswa SDN Jatiarjo tersebut, juga berhasil mendaur ulang ribuan sampah botol plastik produk Coca-Cola menjadi wadah untuk pembibitan buah durian, di mana bibit buah durian ini nantinya akan ditanam di Hutan Asuh Coca-Cola di kawasan Gunung Arjuna yang baru diresmikan bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia pada bulan Maret 2015 lalu.
“Kami ingin masyarakat dan lingkungan sekitar maju bersama bisnis kami. Dan kami yakin bahwa sampah dari proses produksi masih mempunyai nilai manfaat lebih bila diperlakukan secara tepat,”ujar Regional Corporate Affairs Manager, Indah Triyanti kepada Kabarpas.com saat ditemui di sela-sela pelaksanaan pelatihan daur ulang sampah tersebut, Senin, (27/04/2015) sore.
Dijelaskannya, bahwa CCAI berkomitmen untuk melakukan bisnis yang mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan dan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Bahkan, lanjut Indah selama ini CCAI selalu berusaha untuk menerapkan konsep reuse, reduce, recycle dalam setiap proses produksi. “Limbah daun teh yang merupakan hasil samping dari produk Frestea ini, kami daur ulang menjadi kompos yang dimanfaatkan oleh petani dari warga sekitar,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, kalau pabrik CCAI ini memiliki greenhouse,yang dijadikan tempat pembibitan pohon mahoni dan trembesi. Dan ketika sudah siap tanam, pohon-pohon ini akan didistribusikan ke sekolah, komunitas, dan institusi setempat yang benar-benar membutuhkan.
“Kegiatan ini tidak semata untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan kerja. Namun, disini karyawan juga mengkategorikan sampah-sampah yang menjadi dua bagian, yaitu sampah yang masih dapat didaur ulang dan sampah yang tidak dapat didaur ulang,” pungkasnya. (ajo/uje).