Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com โ Seekor burung elang sikep-madu Asia atau Oriental Honey Buzzard (OHB) berhasil diselamatkan dari rumah seorang warga di Dusun Kalimanguk, Desa Kalianan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.
Karena kondisinya mengkhawatirkan satwa liar dilindungi itu kemudian dilarikan menuju kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur guna mendapatkan tindakan dan penanganan lebih lanjut, Rabu (11/10/2020) pagi.
Saat dikonfirmasi Plh. Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Probolinggo, Wiwin Sepiastini mengemukakan bahwa kondisi OHB saat dievakuasi dalam keadaan lemah dan sakit sehingga perlu segera dilakukan tindakan medis oleh dokter hewan. “Menurut informasi dari dokter yang menangani luka di dada OHB tersebut luka bekas berkelahi dan diduga lukanya sudah lama dan dalam,” jelasnya.
Wiwin menerangkan evakuasi satwa liar ini bermula dari laporan warga Desa Kalianan kepada komunitas fotografer satwa liar probolinggo (5:Am Wildlife Photography) yang kemudian berkoordinasi dengan pihaknya untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami sangat mengapresiasi adanya laporan temuan tersebut dan masyarakat yang telah melakukan penyelamatan terhadap satwa liar dilindungi. Petugas kami terbatas dan kami tidak bisa berjalan sendiri dalam melakukan kegiatan penyelamatan satwa,โ ujarnya.
“Intinya setiap laporan yang masuk, segera kita koordinasikan untuk tindak lanjut dengan mengoptimalkan potensi yang ada. Masyarakat bisa memanfaatkan call center layanan masyarakat BBKSDA Jatim 082232115200. Atau call center wilayah VI Probolinggo 08113020196,” tandasnya.
Sementara Nur Akhmad, anggota komunitas 5:am_wildlifephotography mengemukakan bahwa saat ini Indonesia sedang menjadi jalur perlintasan dan persinggahan bagi banyak spesies burung yang sedang terbang bermigrasi untuk menyambung hidup mereka. OHB adalah satu dari banyak spesies yang bisa dijumpai di saat musim migrasi sekarang.
“Fenomena unik kelompok -kelompok burung yang terbang ribuan kilometer dan singgah di Indonesia ini, sampai saat ini juga masih bisa kita amati di wilayah Probolinggo setiap tahunnya. Untuk Raptor migran asal Siberia ini selain di wilayah Krucil, kami juga sering menjumpai di kawasan mangrove Probolinggo,” ulas Inung.
“Begitu banyak spesies yang menggantungkan hidupnya di alam kita, terima kasih atas kepedulian teman-teman dalam menjaga kelestarian hutan dan burung migran ini, sehingga fenomena ekologi yang telah berlangsung jutaan tahun lalu ini bisa terus dinikmati oleh generasi-generasi selanjutnya,” tandas Perangkat Desa Sukomulyo Kecamatan Pajarakan ini. (Mel/Put).