Bangil (Kabarpas.com) – Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, menghimbau kepada seluruh orangtua dan guru PAUD-TK supaya lebih berhati-hati dan waspada dalam menjaga anak-anak. Hal itu, ia sampaikan kepada guru-guru TK dan PAUD, serta orangtua yang mengikuti acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-30, di Mako Yonkav 8/2 Kostrad, Beji, Kabupaten Pasuruan. Senin, (22/9/2014).
“Guru-guru PAUD-TK saya himbau untuk lebih waspada dalam menjaga anak-anak.Dan agar kenal dengan yang menjemputnya, terutama juga harus kenal dengan orangtuanya,” ujar Irsyad.
Lebih lanjut ia mengatakan, agar tidak resah terhadap maraknya isu penculikan di Pasuruan. Namun, sebaliknya agar dapat meningkatkan kewaspadaan orangtua. Anak-anak hendaknya, selalu dalam pengawasan orangtua saat bermain di luar rumah. “Jangan segan-segan untuk mengunci pintu rumah,” ucapnya.
Sementara itu, di sisi lain Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-30 tersebut, ternyata menyisahkan keluhan dari sejumlah wali murid. Pasalnya, mereka disuruh untuk membeli kain seragam bagi anak-anak mereka yang akan tampil pada acara tersebut.
Abdillah Mundir, salah satu wali murid TK asal di Purwosari ini mengatakan, bahwa setiap masing-masing anak-anak TK diwajibkan untuk membeli kain baju seragam seharga Rp 85 ribu. Sedangkan untuk guru mereka juga harus bayar kain seragam Rp 200 ribu.
“Selain untuk membeli kain seragam, para wali murid dan guru harus mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya tukang jahit,” ujarnya kepada Kabarpas.com saat ditemui seusai acara tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa pembelian kain tersebut, memang atas permintaan pihak sekolah. Mereka yang ikut harus memiliki seragam yang sesuai warna bendera.
Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Pasuruan, Iswahyudi mengaku tidak tahu perihal pembelian seragam bagi siswa dan guru. Dirinya mengatakan, mengenai seragam tersebut menurutnya kewenangan dari Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Pasuruan.
“Bukan dari Dinas Pendidikan. Tadi kan juga sudah disampaikan dalam sambutan Bupati soal pembelian seragam tidak ada unsur paksaan,” kata Iswahyudi, saat dikonfirmasi Kabarpas.com. (iim/ajo/uje).
(iim/uje).