Surabaya, Kabarpas.com – Dukungan nyata terhadap kemajuan produk lokal ditunjukkan oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris dan Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Probolinggo Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE. Keduanya hadir langsung di Pameran Batik Bordir & Aksesoris Fair 2025 di Exhibition Hall Grand City Surabaya, untuk memberi semangat dan apresiasi kepada para pelaku UMKM Kabupaten Probolinggo.
Dalam pameran bergengsi yang digelar oleh Dekranasda Provinsi Jawa Timur ini, Kabupaten Probolinggo menampilkan ragam produk unggulan dari para pengrajin lokal, mulai dari Batik Dewi Rengganis, Batik Randu 7, Batik Selowaty hingga Batik Ronggo Mukti serta produk kreatif lainnya seperti kerajinan kerang Maringrang Art, bordir Cindy, Kaloka Ecoprint, Eruna Craft, Tenun Pasir Berbisik hingga rajutan dari Nafiza Rajut.
Didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo sekaligus Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Probolinggo Taufik Alami, Bupati Haris dan Ning Marisa disambut hangat para pelaku UMKM yang tergabung dalam stand Dekranasda Kabupaten Probolinggo.
Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengatakan keterlibatannya dalam kegiatan ini bukan sekedar simbolis, tetapi sebagai bentuk komitmen langsung untuk mendukung pengembangan UMKM Kabupaten Probolinggo. Dengan pendampingan serius, produk lokal bisa bersaing tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga menembus pasar nasional bahkan internasional.
“Ini adalah bagian dari ikhtiar kami bersama Dekranasda Kabupaten Probolinggo untuk mendorong pelaku UMKM agar terus meningkatkan kualitas, kreativitas dan daya saing produk mereka,” katanya.
Menurut Bupati Haris, peningkatan kapasitas tidak cukup hanya dari sisi produksi, tetapi juga perlu pelatihan, pembinaan dan bimbingan pemasaran. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo siap memfasilitasi kebutuhan itu demi kemajuan ekonomi kreatif lokal.
“Produk kita ini mempunyai potensi besar. Tinggal kita dorong terus agar semakin inovatif dan mampu mengikuti trend pasar yang terus berkembang,” tegasnya.
Sementara Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Probolinggo Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE mengaku bangga dan terharu melihat antusiasme pengrajin lokal yang turut serta dalam pameran ini. Keikutsertaan Kabupaten Probolinggo di ajang nasional ini sebagai bentuk nyata upaya mempromosikan keindahan dan keunikan kerajinan lokal.
“Alhamdulillah, kami hadir untuk memberi semangat. Lewat pameran ini, kami ingin dunia tahu bahwa pengrajin Kabupaten Probolinggo itu kreatif dan mempunyai kualitas yang layak bersaing. Kita ingin mereka go international,” ujarnya.
Ning Marisa menekankan pentingnya melestarikan budaya dan tradisi lokal melalui karya kerajinan tangan yang otentik. Produk UMKM bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal identitas dan warisan budaya yang harus dijaga dan dikembangkan.
“Dekranasda akan terus mendampingi dan membuka ruang pamer seperti ini agar karya-karya luar biasa para pengrajin tidak berhenti hanya di tingkat lokal. Kita ingin mereka eksis di tingkat nasional dan internasional. Bismillah, Probolinggo SAE (Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing),” tegasnya.
Sedangkan Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taufik Alami mengungkapkan pameran ini menjadi ajang penting untuk mengevaluasi daya saing produk UMKM Probolinggo. Antusiasme pengunjung cukup tinggi dan transaksi sudah mulai terjadi, meski kondisi ekonomi nasional belum sepenuhnya pulih.
“Ini menandakan bahwa produk kita bisa diterima pasar. Tinggal bagaimana kita terus meningkatkan kualitas dan mengikuti perkembangan mode serta kebutuhan konsumen,” ungkapnya.
Taufik juga mengapresiasi perhatian yang luar biasa dari Bupati Haris dan Ning Marisa terhadap keberadaan UMKM Kabupaten Probolinggo.
“Support dari Bapak Bupati dan Ibu Ketua Dekranasda sangat memotivasi kami di lapangan. Ini menjadi energi positif agar kita bisa terus meningkatkan diri, baik dari sisi desain, teknik produksi hingga pemasaran,” lanjutnya.
Melihat potensi besar yang dimiliki oleh UMKM Kabupaten Probolinggo jelas Taufik, Pemkab Probolinggo melalui DKUPP bersama Dekranasda akan menyusun program intensif pelatihan dan promosi di berbagai sektor. Tujuannya tidak lain untuk menciptakan produk yang tidak hanya unik secara visual, tetapi juga kuat secara kualitas dan branding.
“Dengan dukungan penuh dari Pak Bupati dan Ibu Ketua Dekranasda, kami optimis produk kita akan terus naik kelas,” tambahnya.
Menurut Taufik, ajang pameran ini hanyalah satu langkah awal. Dukungan moril dan kebijakan dari Pemerintah Daerah menjadi bahan bakar semangat para pengrajin untuk terus berkembang.
“Dengan sinergi yang kuat antara pelaku usaha dan pemerintah, bukan tidak mungkin produk-produk lokal Kabupaten Probolinggo akan menjadi ikon kerajinan khas Jawa Timur yang mendunia. Dekranasda akan terus membuka ruang kolaborasi dan memperkuat ekosistem UMKM agar lebih kompetitif di pasar global,” pungkasnya. (len/ian).