Pasuruan, Kabarpas.com – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Pasuruan menggelar kegiatan Pelatihan Keterampilan Menjadi Muballighot. Acara ini bertempat di Aula Ahmad Dahlan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan.
Turut hadir dalam kegiatan workshop kepenulisan ini, istri Wakil Wali Kota Pasuruan, Suryani Firdaus Adi Wibowo. Dalam kesempatan itu ia memotivasi kepada para peserta untuk senantiasa bersemangat belajar, menambah khazanah keilmuan sebagai modal dalam berdakwah, banyak berlatih terkait retorika dakwah, dan mendalami dunia public speaking untuk menunjang performa seorang muballighot.
“Mencetak kader-kader muballighot menjadi salah satu upaya untuk membangun generasi masa depan yang lebih baik dan berkarakter islami. Dengan maraknya konten-konten dan kasus penyimpangan moral termasuk juga fenomena LGBT yang sangat mengkhawatirkan, tentu harus dicegah dengan penguatan aqidah keislaman. Penguatan ini bisa ditempuh melalui kegiatan dakwah yang juga harus disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakat dan melalui berbagai macam media serta strateginya,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan keterampilan menjadi Muballighot ini sangat bagus sekali karena bisa membekali perempuan-perempuan muda untuk turut berjuang di jalan dakwah, yang semestinya materi-materinya harus ditempuh sekian semester di perkuliahan, namun Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah berusaha mampu memfasilitasinya dengan waktu yang relatif lebih singkat.
“Teruslah menuntut ilmu dan bersemangat untuk membangun bangsa dan masyarakat khususnya menjadi bagian kebanggaan masyarakat Kota Pasuruan,” ungkap wanita yang populer disapa Bunda Sufir tersebut.
Di tengah kesibukan beliau sebagai Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pasuruan, Bunda Sufir juga turut memantau kegiatan pelatihan tersebut hingga akhir materi yang pertama disajikan oleh narasumber yaitu tentang dakwah kekinian. Sebenarnya beliau ingin membersamai hingga akhir kegiatan terutama sesi akhir terkait praktik muballighot, namun beliau diharuskan melaksanakan kewajibannya sebagai Ibu Wawali untuk menghadiri agenda undangan lainnya.
“Tentu hal ini menjadi kebanggaan dan semangat tersendiri bagi Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Pasuruan dengan hadirnya Bunda Sufir yang turut berkenan membersamai pelatihan ini,” ucap Nurul Mawaridah, Ketua PDNA Kota Pasuruan kepada Kabarpas.com..
Dijelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu program PDNA yang sempat tertunda karena suatu perihal. Yang semestinya diagendakan Sabtu tanggal 1 Juli 2023, namun dengan berbagai pertimbangan baru dapat terealisasi pada hari Jum’at tanggal 14 Juli 2023.
“Penundaan ini bukan berarti menjadikan hilangnya antusiasme peserta, namun justru terbukti acara berlangsung semarak dengan ghirah antusiasme kehadiran peserta yang melebihi target undangan yang disebar. Target undangan yang disebar adalah 50 peserta, namun ternyata acara pelatihan ini berhasil dihadiri hingga 60 perempuan muda baik dari unsur guru di Amal Usaha Muhammadiyah, simpatisan, dan santriwati,” ujar Nurul Mawaridah Ketua PDNA Kota Pasuruan kepada Kabarpas.com.
“Harapan kami semoga kegiatan ini dapat menjadi salah satu bagian sarana pendukung dalam mensukseskan program Muhammadiyah yang bersinergi bersama pemerintah Kota Pasuruan,” sambungnya.
Acara ini dimulai pukul 08.00 dengan dihadiri oleh Pihak Kesra yang sekaligus melakukan monev. Dalam sambutannya, Khasbullah sebagai pejabat Kesra menyampaikan support dan arahannya untuk semakin giat dalam berdakwah, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitarnya.
“Keluarga menjadi dasar utama untuk turut menentukan suksesnya pembentukan moral keislaman generasi penerus nantinya. Oleh karena itu harus terus semangat menuntut ilmu karena perempuan berperan penting menjadi ibu dan istri dalam keberlangsungan rumah tangga,” terangnya.
Anang Abdul Malik sebagai perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam sambutannya menyampaikan harapan kepada PDNA dan para peserta agar melek informasi, melek dan tanggap terhadap mirisnya fenomena LGBT serta penyimpangan moral lainnya. Anang Abdul Malik juga sekaligus membuka acara pelatihan keterampilan menjadi Muballighot.
Materi yang ada di dalam kegiatan ini terdiri dari tiga bagian. Materi pertama tentang dakwah kekinian disampaikan oleh Fasilitator Muballighot Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Pasuruan yaitu Nurul Mawaridah, M.Pd. Materi ini disampaikan dengan sangat energik dan menarik. Semangat peserta pun tetap dijaga dengan yel-yel ciamik yang diserukan “ Muballighot Kota Pasuruan, yes yes yes, Muballighot Kota Pasuruan, Selalu dihati (sembari menunjukkan jari berbentuk Love di dada.”
Materi kedua tentang Retorika Dakwah dan Strateginya disampaikan oleh Fasilitator Muballighot Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Pasuruan, Hj.Faridah Agustiarini, S.Ag. Materi ini juga disampaikan dengan disertai lagu Maher Zain yang berjudul Rahmatun Lil Alamien yang dinyayikan bersama-sama sehingga semakin menambah semarak kegiatan pelatihan ini.
Diakhir sesi ini ada aktivitas diskusi tanya jawab. Selanjutnya, materi ketiga adalah praktik Muballighot oleh perwakilan dari peserta. Terdapat dua peserta yang berani langsung tampil dan mendapatkan reward berupa mini gold. (rls/ian).