Banyuwangi (Kabarpas.com) – Situasi di tambang emas Tumpang Pitu, di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi semakin memanas. Empat warga Kecamatan Pesanggrahan dikabarkan menjadi korban penembakan dalam kerusuhan yang terjadi di area pertambangan tersebut.
Empat warga yang dikabarkan tertembak itu, diantaranya yaitu Sunaryo, Jovan, dan dua warga lain yang masih belum di ketahui identitasnya. Selain mengakibatkan korban dari warga sipil, dua anggota polisi juga dikabarkan mengalami luka parah.
Kerusuhan terjadi setelah warga tidak puas dengan hasil pertemuan dengan pihak PT Bumi Suksesindo, Kepolisian Resor Banyuwangi, dan pemerintah daerah setempat di Hotel Baru Indah, Rabu (25/11/2015) siang. Dari situlah kemudian terjadilah kerusuhan yang berlangsung sejak Rabu (25/11/2015) siang kemarin, hingga Kamis (26/11/2015) dinihari, sekitar pukul 03.00 WIB.
“Pertemuan itu merupakan buntut, dari aksi demo warga sebelumnya yang menuntut agar pertambangan emas tersebut ditutup,” ujar salah satu warga berinisial A kepada Kabarpas.com.
Ia menambahkan, bahwa pada Rabu malamnya, terjadi penyerangan terhadap tambang emas Tumpang Pitu. Ribuan warga dengan spontanitas melakukan pembakaran gudang mesin, alat berat yang berada di lokasi pertambangan tersebut. Tak pelak, hal ini membuat bentrok antara warga dengan anggota kepolisian yang saat itu melakukan penjagaan di area tambang.
Hingga berita ini ditulis, kondisi tambang emas Tumpang Pitu masih dijaga ketat oleh 1000 personil kepolisian gabungan dari Polres Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Brimob Polda Jatim. (dik/abu).