Banyuwangi (Kabarpas.com) – Banyuwangi terus mengeksplorasi potensi pariwisatanya yang dibalut dengan event olahraga (sport tourism). Di penghujung tahun 2016 ini, even sport tourism kembali digelar, yaitu Banyuwangi Ijen Green Run (BIGR). Ajang ini memadukan konsep olahraga lari dengan rute alam bebas (trail run) di kaki Gunung Ijen.
Sport tourism dengan konsep trail run yang pertama kali diadakan di Banyuwangi ini, akan dihelat pada 3 Desember 2016 mendatang. Para pelari akan melintasi lereng, belantara perkebunan kopi, lansekap sawah nan hijau, dan menyeberangi sungai dengan latar pegunungan Ijen yang menjulang gagah.
“Dengan konsep trail run ini, kita mencoba menyajikan keindahan alam Banyuwangi yang masih belum tersentuh,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kabarpas.com, Minggu (27/11/2016).
Tak hanya menyuguhkan bentang alam yang hijau dan menakjubkan, suguhan kultur kehidupan ala masyarakat pegunungan juga akan menambah keeksotisan Banyuwangi Ijen Green Run kali ini.
Para peserta akan disuguhi buah-buahan yang banyak tumbuh di sekitar lereng Ijen dan berbagai kuliner yang berbahan dasar hasil pertanian di sana. Seperti jagung buah yang saat ini sedang dikembangkan di Perkebunan Kalibendo. Selain itu, di tengah perjalanan, peserta bisa mengonsumsi buah atau menikmati segarnya kelapa muda.
“Bisa dibayangkan asyiknya. Berolahraga di kaki gunung, lalu bisa menikmati beragam buah di tengah belantara perkebunan,” ujar Bupati Anas kepada Kabarpas.com.
Anas menambahkan, tanggal 3 Desember sengaja dipilih karena Banyuwangi ingin memberikan suguhan yang komplit kepada para peserta. “Nanti, para peserta berlari menyusuri lereng Ijen. Lalu malam harinya, bisa menyaksikan karnaval budaya yang dikemas dalam Festival Kuwung,” imbuhnya.
Hari libur yang masih tersisa satu hari pada awal Desember tersebut juga masih bisa dimanfaatkan oleh para pelari dari luar kota untuk menikmati puncak Ijen. Mereka yang ingin menikmati fenomena alam blue fire Kawah Ijen juga masih ada kesempatan untuk mendaki.
“Setelah melihat karnaval langsung bisa naik ke Ijen. Ini salah satu contoh perencanaan kalender wisata yang cukup baik dengan tujuan memperpanjang siklus destinasi sehingga wisatawan bisa lebih lama tinggal di Banyuwangi,” kata Anas.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi menjelaskan, lomba ini terbagi dalam tiga kategori. Para peserta bisa memilih tiga kelas, yaitu mulai dari kelas 6 KM, 12 KM hingga 25 KM.
“Tak ada kriteria tertentu untuk mengikuti ajang ini. Semuanya bisa mengikutinya, baik dari kalangan profesional, komunitas, penghobi, atau penggembira. Untuk bisa mengikutinya, para calon peserta bisa langsung mendaftar melalui website resmi panitia Banyuwangi Ijen Green Run di www.ijenbwigreenrun.com. Kami menyediakan hadiah sebesar Rp48 juta,” tutur Wawan kepada Kabarpas.com.
Ditambahkan Wawan, pelaksanaan lomba ini dirancang dengan serius. Meski medan yang disuguhkan cukup menantang dengan trek naik turun, para peserta akan mendapatkan perlindungan maksimal.
“Sepanjang rute akan disediakan pos-pos kesehatan bagi para peserta yang kemungkinan mengalami kelelahan atau hal lainnya. Titik-titik istirahat juga kami siapkan di sepanjang rute,” papar Wawan.
Selain itu, panitia juga menyediakan tenda bagi para peserta yang ingin bermalam di lokasi acara menjelang pelaksanaan BIGR.
“Bagi para peserta, terutama dari luar kota, yang tak mendapatkan hotel atau penginapan, bisa bermalam di lokasi acara pada hari Jumatnya. Panitia menyediakan tenda untuk para peserta yang ingin camping,” pungkasnya. (dik/sym).