Reporter : Moch Wildanov
Editor : Agus Hariyanto
Probolinggo, kabarpas.com – Pemerintah Kota Probolinggo, Polres Probolinggo kota dan Kodim 0820, terus melakukan koordinasi terkait kebijakan penutupan Pasar Minggu Alun-alun. Tiga pilar masih berkoordinasi, terkait dampak positif dan negatif penutupan pasar yang ada tiap sepekan sekali itu.
Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin menuturkan, Pemkot Probolinggo bersama Kodim 0820, dan Polres Probolinggo masih koordinasi pembahasan tersebut termasuk baik buruknya penutupan pasar pagi di Alun-alun.
“Masih kita kaji bersama dampak positif dan negatifnya,” ujar Walikota Habib Hadi. Selasa (24/11/2020).
Habib Hadi menambahkan, untuk saat ini Pemerintah Kota Probolinggo terus berjuang bagaimana tentang kesehatan masyarakat Kota Probolinggo yang paling utama apalagi di situasi Pandemi Covid -19.
Menurutnya, bila masyarakatnya sehat, perekonomian bisa menyusul. Lain halnya bila masyarakat sakit bagaimana mereka menumbuhkan perekonomianya.
Sementara itu Kapolres Probolinggo Kota AKBP RM Jauhari menjelaskan, Pasar Minggu merupakan pusat keramaian masyarakat, dan rentan terjadi penularan Covid – 19. “Kerumunan masyarakat dari berbagai lapisan, rentan terjadi penularan Covid – 19,” terang Jauhari.
Pada intinya Polres Probolinggo Kota mendukung apa yang menjadi kesepakatan dalam pembahasan penutupan pasar tersebut. Demi kesehatan masyarakat Kota Probolinggo. “Polres Probolinggo mendukung hasil kesepakatan bersama, seperti penutupan pusat keramaian salah satunya adalah pasar minggu di Alun-alun Kota,” tutupnya. (wil/gus).



















