Purworejo (Kabarpas.com) – Menghadapi musim kemarau yang tengah berlangsung saat ini. Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, menghimbau kepada petani untuk menahan keinginanya menanam padi, dan menggantinya dengan tanaman palawija.
“Musim kemarau telah dimulai pada Mei akhir lalu. Oleh karena itu para petani kami arahkan untuk menanam palawija, yakni mulai dari jagung, kedelai ataupun kacang tanah,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Kabupaten Pasuruan Ichwan kepada Kabarpas.com. saat ditemui Selasa, (07/07/2015).
Kata Ichwan, sedikitnya ada 200 lebih orang petugas penyuluh pertanian yang tersebar di 24 kecamatan yang sudah melakukan penyuluhan kepada ribuan petani di Kabupaten Pasuruan. Arahannya, petani diminta menanam palawija. Namun, jika ada petani yang tetap hendak menanam padi, proses penanaman harus memperhatikan masalah managemen pengelolaan air.
“Boleh-boleh saja kalau para petani memutuskan untuk menanam padi karena nilai jualnya lebih tinggi daripada palawija. Akan tetapi, yang harus diperhatikan adalah pengelolaan air yang harus benar-benar baik, karena khawatir ketika di tengah perjalanan kehabisan air dan panen gagal, petani pun merugi,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Kalaupun himbauan tersebut dilaksanakan, Ichwan memprediksi produksi kacang kedelai di Kabupaten Pasuruan dalam tiga bulan kedepan akan mengalami peningkatan, khususnya mencapai target yang diinginkan. Untuk jagung sendiri adalah sebesar 300.000 ton/tahun, begitu juga dengan produksi kedelai yang ditarget mencapai 196.000 ton/tahun.
“Yang jelas komoditasnya tetap jalan meski musim kemarau terus berjalan. Memang ada beberapa target penanaman 1200 hektar tanaman kedelai yang akhirnya ditangguhkan untuk kemudian ditanam pada sat musim hujan tiba. Hal itu juga kami serahkan sepenuhnya kepada para petani,” ujar pria yang belasan tahun menjabat sebagai Kadisperta Kabupaten Pasuruan tersebut.
Lebih lanjut Ichwan menambahkan, tahun ini Pemerintah pusat juga telah menggelontorkan bantuan benih dan pupuk untuk 5000 hektar areal tanaman jagung dan kedelai di Kabupaten Pasuruan. Setiap hektarnya terdiri dari 15 kg benih jagung hibrida dan 10 kg pupuk serta obat-obatan.
“Selain itu Pemkab Pasuruan saat ini juga telah menganggarkan Rp 28 Milliar, yang digunakan untuk penyempurnaan infrastruktur jaringan pertanian seperti irigasi, pompa air dan sumur bor,” pungkasnya. (iim/uje).