Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Teras · 29 Okt 2014 14:39 WIB ·

Angka Kematian Bayi Akibat Kekurangan Gizi di Kabupaten Pasuruan Meningkat


Angka Kematian Bayi Akibat Kekurangan Gizi di Kabupaten Pasuruan Meningkat Perbesar

Panggungrejo (Kabarpas.com) – Angka kematian bayi di Kabupaten Pasuruan mengalami peningkatan pada tahun ini. Penyebabnya karena kurangnya perhatian ibu hamil terhadap asupan gizi.

Hal itu disampaikan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifa saat mengisi acara sosialiasi Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Rabu (29/10/2014) di Pendopo Kabupaten Pasuruan.

“Angka kematian bayi naik turun, tapi tahun ini mengalami peningkatan,” kata Ani, saat ditemui Kabarpas.com seusai memberikan materi.

Ia menjelaskan, bahwa dari catatan Dinkes Kabupaten Pasuruan, sepanjang tahun 2011 tercatat sebanyak 157 bayi meninggal dunia, kemudian pada 2012 sebanyak 232 bayi, selanjutnya pada 2013 turun menjadi 206 bayi. Namun, pada 2014 hingga Oktober, tercatat sudah terdapat 251 bayi yang meninggal dunia.

Penyebab terjadinya kematian bayi di Kabupaten Pasuruan disebabkan karena kurangnya perhatian ibu hamil terhadap asupan gizi kandungannya. Sehingga, pada saat bayi dilahirkan berat atau bobotnya kurang, sehingga berujung pada kematian bayi. “Penyebabnya banyak. Berat badan kurang, ibunya tidak minum tablet penambah darah, dan kurang gizi,” imbuhnya.

Ani mengatakan, rata-rata bayi yang meninggal dunia memiliki berat 1500 gram. Padahal, normalnya berat bayi minimal 2500 gram. Sementara itu, rata-rata usia  bayi yang meninggal 0-7 hari, setelah dilahirkan.

Ia menuturkan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi angka kematian bayi melalui program Kelas Ibu. Melalui program itu, ibu hamil diberikan pemahaman mengenai kesehatan kandungan.

Dalam Kelas Ibu, para ibu hamil juga mendapatkan tambahan vitamin dan penambah darah. Namun, sayangnya, saat ini program Kelas Ibu belum dilaksanakan di semua desa. Berdasarkan catatan, jumlah bayi yang meninggal paling banyak berada di Kecamatan Kejayan. (kui/uje).

Artikel ini telah dibaca 12 kali

Baca Lainnya

Cerdas Berdemo, Mahasiswa Harus Tingkatkan Reponsif Membaca dan Diskusi

27 September 2019 - 09:42 WIB

Tips Menambah Daya Ingat

19 Desember 2018 - 12:55 WIB

Inilah 5 Tips Aman Pencopet Saat Libur Lebaran

18 Juni 2018 - 16:15 WIB

Sungai Dayang, Potensi Wisata Kabupaten Pasuruan yang Belum Dilirik

1 April 2018 - 17:42 WIB

Liga Champions 2018 Babak 16 Besar Akan Dimulai Dini Hari Nanti

6 Maret 2018 - 19:43 WIB

Denting Waktu

7 Januari 2018 - 19:07 WIB

Trending di Teras