Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Banyuwangi · 5 Nov 2021 14:51 WIB ·

AMSI Jawa Timur dan Solopos Institute Gelar UKW Pertama di Banyuwangi


AMSI Jawa Timur dan Solopos Institute Gelar UKW Pertama di Banyuwangi Perbesar

Banyuwangi, Kabarpas.com – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pertama bersama Solopos Institute di Banyuwangi, Jumat (5/11/2021). Terdapat 29 wartawan se-Jawa Timur mengambil bagian dalam kegiatan ini. Dalam kondisi pandemi Covid-19, seluruh peserta melalui standar protokol kesehatan dengan melakukan tes antigen.

Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov) Jawa Timur Heru Cahyono, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Ketua AMSI Pusat, Wenseaslus Manggut, Ketua AMSI Jawa Timur Arif Rahman serta Tim Penguji dari Solopos Institute.

Sekdaprov Jatim Heru Cahyono dalam sambutannya menyebut media sebagai tonggak terdepan dalam pembangunan. Tanpa informasi bagaimana keberhasilan pembangunan ini bisa tersampaikan kepada masyarakat.

“Saya mengucapkan semoga kegiatan uji kompetensi wartawan ini dapat berjalan lancar. Adanya kegiatan ini mudah-mudahan mendapat pelajaran kepada banyak media, karena sekarang media online sangat-sangat berpengaruh,” kata Sekdaprov Jatim Heru Cahyono yang turut membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) AMSI Jawa Timur dan Solopos Institute secara virtual di Banyuwangi.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Uji Kompetensi Wartawan di Banyuwangi. Ipuk menyebut, media bagian penting dari perkembangan pemerintahan di daerahnya. Pihaknya berharap kegiatan ini nantinya memberi dampak positif perkembangan informasi.

“Karena kita kadang disibukkan dengan berita-berita yang tidak jelas, siapa penulisnya, apa medianya sehingga sangat berdampak terhadap citra suatu daerah. Jadi kami berterimakasih kepada AMSI yang telah menyelenggarakan uji kompetensi wartawan di Banyuwangi. Sehingga dapat memperjelas asal usul kebenaran informasi dan medianya sehingga diharapkan juga dapat mengedukasi kepada masyarakat,” ungkapnya.

Ipuk menjelaskan, Banyuwangi saat ini masuk di wilayah kondisi PPKM Level II. Banyuwangi cukup aman dan baik untuk menggelar acara, namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Kami berpesan selaku Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memberi kesempatan bagi seluruh penyelenggara maupun peserta di sela kegiatan ini agar bisa jalan-jalan untuk menikmati daerah ini,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) pusat Wenseslaus Manggut mengatakan kegiatan Uji Kompetensi Wartawan ini bagian dari upaya menyehatkan ekosistem di dunia digital. Meskipun pihaknya menyebut, AMSI memiliki handicap upaya yang lebih besar.

“Upaya besar di atasnya itu berupa media seistenablelity. Kita mau nantinya tidak hanya perusahaan medianya yang seistenable tapi juga wartawan dan jurnalismenya juga seistenable,” jelasnya.

Wenseslaus Manggut menilai saat ini perlu adanya pembenahan di dunia industri media. Karena, di era disrupsi digital saat ini pembenahan harus menyeluruh tidak hanya di sisi konten tetapi juga bisnis.

“Karena, Landscap disrupsi digital saat ini kue bisnis dunia media tidak hanya bisa dinikmati oleh perusahaan media konvensional seperti yang kita lihat 10 – 15 tahun lalu. Tapi, kue bisnis ini bisa dinikmati oleh para blogger, platform, mikro platform dan lainnya,” jelasnya.

Melihat kondisi itu, Wenseslaus mengatakan, AMSI memiliki upaya besar untuk menjalankan dan mengembalikan fungsi media ke jalur produksi konten original. Memperbaiki kepercayaan media yang tunduk pada publik tidak tunduk pada kepentingan bisnis.

“Regulasi akan diupayakan bersama stakeholder ada dari dewan pers kita ada di dalamnya. Kita sudah bertemu dengan unsur pemerintah dalam hal ini Kemkominfo dan Menkopolhukam. Usulan ini mendapat sambutan bagus. Intinya agar ekosistem ini menjadi sehat, dengan tujuan tidak merugikan pihak lain. Kita sudah sepakat dan negara di dunia juga memiliki regulasi yang sama terkait masalah ini,” jelas Wenseslaus.

Selalin itu, langkah awal AMSI menyikapi hal itu yaitu setiap media harus memenuhi kewajiban yang ditentukan. Di antaranya standarisasi, yang meliputi pemenuhan administrasi perusahaan.

“Perusahaan harus berbadan hukum pers, terdaftar di dewan pers. Wartawan juga harus lulus uji kompetensi wartawan. Seperti yang dilakukan AMSI ini masuk dalam media seistenablelity,” ungkapnya.

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Arif Rahman mengatakan, uji kompetensi wartawan bertujuan untuk meningkatkan profesional pengelolaan media meliputi redaksi dan bisnis. Peningkatan kompetensi wartawan juga menjadi titik tumpu untuk pengelolaan media yang berkualitas.

“Selain kita juga konsen bekerja sama dengan pihak lain seperti google dan lainnya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan media. Karena itulah, kompetensi ini penting agar kita punya standarisasi. AMSI berkomitmen memberikan kontribusi kualitas SDM di redaksi,” tutupnya. (pen/dik).

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Penyuluhan Progarm PTSL 2024 di Desa Kelir Mendapat Apresiasi Tokoh Masyarakat

13 Oktober 2023 - 17:45 WIB

Begini Cara Moeldoko dan FORSAS Asah dan Tumbuh Kembangkan Seni Musik Banjari di Kalangan Santri

3 Juli 2023 - 20:45 WIB

Tahun Politik, AMSI Jatim dan Polresta Banyuwangi Segera Bentuk Komite Komunikasi Digital

18 Februari 2023 - 06:11 WIB

Gubernur Khofifah Ajak Pemuda Terus Berinovasi dan Improvisasi Hadapi Ancaman Krisis Global

24 Agustus 2022 - 06:36 WIB

Matic Besar Honda PCX160 Hadir di Banyuwangi

13 Desember 2021 - 16:37 WIB

Satgas Covid 19 Banyuwangi Ajak Masyarakat Tetap Terapkan Disiplin Protokol Kesehatan

1 November 2021 - 10:20 WIB

Trending di Kabar Banyuwangi