Pasuruan (Kabarpas.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pasuruan menggelar Sidang Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Namun, dalam pengesahan DPT itu diwarnai aksi walk out oleh saksi dari tim pasangan calon Setiyono-Raharto Teno Prasetyo (SeHat). Jumat. (02/10/2015).
Aksi walk out itu terjadi usai permintaan tim tersebut tidak dipenuhi oleh KPU. Yaitu, mengenai rekapitulasi dengan menampilkan by name and by addres (nama dan alamat pemilih). Lantaran terjadi pergeseran jumlah pemilih dari DPS ke DPT.
Terjadinya pergeseran jumlah DPS ke DPT itu sendiri baru diketahui, setelah Sofyan Sauri, anggota komisioner KPU Kota Pasuruan, Bidang Pendataan Pemilih menyampaikan, bahwa terdapat pengurangan dari DPS sebanyak 2.268 pemilih Dan ada penambahan sebanyak 1.272 pemilih.
“Pengurangan ini terjadi karena adanya pemilih yang meninggal sebanyak 308 orang, pemilih ganda 977 orang, usia jurang 17 tahun sebanyak 10 orang, pindah domisili 547 orang, perubahan status dari sipil ke TNI/Polri 13 orang. Serta pemilih fiktif 384 orang,” ujar Sofyan dihadapan para peserta sidang.
Apa yang disampaikan oleh Sofyan itu, membuat Sulhendri Sulaiman alias Izzul yang merupakan koordinator saksi dari paslon SeHat keberatan, pihaknya menilai ada keganjilan dalam jumlah DPT tersebut. Hal itu diperkuat dengan tidak diberikannya detail data daftar pemilih yang berkurang serta bertambah, dari daftar pemilih sementara (DPS) ke DPT.
“Untuk angka-angka jumlah pemilih, seharusnya disertai daftar pemilih by name and by address. Tapi kenapa di sini kok tidak ada. Apakah KPU bisa memberikan kepada kami sekarang. Kalau tidak, kami mohon maaf, karena terpaksa kami akan keluar dari sidang ini,” tegas pria pecinta akik tersebut.
Upaya walk out yang dilakukan saksi dari tim paslon SeHat ini, sebenarnya sempat dicegah dan dirayu oleh pihak KPU, agar tidak terlebih dulu keluar meninggalkan sidang pleno terbuka yang digelar di sebuah rumah makan yang ada di kawansan jalan raya Ahmad Yani, Gadingrejo Kota Pasuruan.
“Tolong jangan keluar dulu. Mengenai permintaan Anda nanti menyusul setelah sidang pleno ini selesai,” kata Ketua KPU Kota Pasuruan, Fuad Fatoni yang berusaha mencegah Tim Paslon SeHat untuk tidak keluar dari sidang.
Namun, sayangnya apa yang disampaikan oleh Fuad itu, tidak dihiraukan oleh saksi dari tim Paslon SeHat. Mereka tetap keluar dari dalam ruangan sidang. Aksi walk out ini sendiri sempat membuat para peserta sidang yang lainnya tercengang dan suasana dalam ruangan sidang menjadi senyap. (ajo/abu).