Jakarta, Kabarpas.com – Selama Kompetisi Hukum Bisnis ke-15 – Piala Hafni Sjahruddin 2025, Bintang Hidayanto, pendiri dan CEO Gani.ai, memaparkan bagaimana teknologi AI terdepan sedang merevolusi praktik hukum. Ia mendorong para mahasiswa untuk mengadopsi teknologi sebagai sekutu strategis, memberdayakan mereka untuk menjadi “pengacara masa depan” yang menggabungkan wawasan manusia dengan alat AI untuk dampak yang lebih besar.
Pada Kompetisi Hukum Bisnis ke-15 – Piala Hafni Sjahruddin 2025 yang baru saja digelar, Bintang Hidayanto, co-founder dan CEO platform teknologi hukum inovatif Gani.AI, memukau peserta dengan presentasi mendalam tentang kekuatan transformatif kecerdasan buatan (AI) dalam praktik hukum.
Mengandalkan pengalamannya sebagai pengacara korporasi dan komersial berpengalaman serta pendiri salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia, Bintang menunjukkan bagaimana Gani.AI menggabungkan kecerdasan berbasis pengetahuan dengan wawasan strategis para profesional hukum. Ia menekankan, “AI seharusnya menjadi bagian dari perlengkapan seorang pengacara, bukan pengganti kecerdasan mereka.”
Melalui demonstrasi langsung, peserta menyaksikan kemampuan canggih Gani.AI dalam riset hukum, penyusunan dokumen, dan otomatisasi kepatuhan. Sesi tersebut menyoroti bagaimana AI dapat mempercepat pemikiran strategis dan menyederhanakan alur kerja tanpa menggantikan penilaian manusia yang kritis.
[Bintang] juga menginspirasi mahasiswa untuk melihat teknologi sebagai alat yang memfasilitasi analisis yang lebih tajam dan efisiensi operasional, serta menumbuhkan pola pikir yang siap menghadapi masa depan inovasi hukum.
Melihat beyond Indonesia, ia membagikan visi Gani.AI untuk mendefinisikan ulang inovasi hukum di kawasan Asia-Pasifik (APAC), Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), serta wilayah lain. Dengan menggabungkan keahlian hukum yang mendalam dengan kecerdasan buatan (AI) terdepan, Gani.AI bertujuan untuk memberdayakan generasi berikutnya dari profesional hukum.
Menutup pidato kuncinya, Bintang mengajak para mahasiswa untuk melihat diri mereka sebagai “pengacara masa depan,” yang mampu mengintegrasikan wawasan manusia dengan alat berbasis AI untuk memberikan dampak yang lebih besar baik dalam praktik maupun bisnis.
Acara ini menandai momen penting yang menjembatani pendidikan hukum tradisional dan batas baru layanan hukum berbasis AI, menyoroti peran kritis teknologi dalam membentuk masa depan hukum. Kunjungi https://gani.ai/ dan daftar untuk uji coba gratis mesin AI inovatif ini.
Tentang GANI.AI
GANI.AI adalah mesin AI untuk pengetahuan hukum, pajak, kepatuhan, dan perusahaan. Diluncurkan pada Maret 2025, mereka telah mendapatkan lebih dari 3.000 pengguna dan terus berkembang secara global.
Press release ini juga sudah tayang di VRITIMES.



















