Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Sosial & Budaya · 9 Sep 2015 23:45 WIB ·

Ada Tuyul di Kirab Ruwatan Bersih-bersih Desa


Ada Tuyul di Kirab Ruwatan Bersih-bersih Desa Perbesar

Pasuruan (Kabarpas.com) – Ratusan warga Dusun Kasiran, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan menggelar ritual ruwatan bersih-bersih desa. Ritual ruwatan ini sendiri merupakan salah satu tradisi warga setempat, untuk mengusir hama lantaran sejak dua musim tanam di desan ini selalu diganggu hama tikus.

Pantauan Kabarpas.com. sebelum ruwatan dimulai para warga yang berasal dari enam dusun di desa tersebut, terlebih dulu mengikuti kirab sepanjang 3 km menuju balai desa setempat. Dan hampir sebagian besar warga yang mengikuti kirab ini, membawa gunungan tumpeng dan hasil bumi.

Namun, diantara iring-iringan warga yang mengikuti kirab dengan membawa gunungan tumpeng dan hasil bumi tersebut, terdapat dua orang bocah yang didandani layaknya tuyul. Tak hanya itu, dua bocah ini pun juga berjoget mengoyangkan pinggulnya sembari mengipaskan uang mainan kertas pecahan seratus ribu, dihadapan warga yang saat itu sedang menyaksikan kirab tersebut.

Tak pelak, aksi kedua bocah tersebut mengundang tawa para warga sekitar. Bahkan, tak sedikit dari warga yang menyaksikan aksi kedua bocah itu, langsung meminta foto bareng kedua tuyul palsu itu.

Sementara itu, Kepala Desa Rejoso Lor Humaidi JM Buwono menjelaskan, kehadiran dua tuyul palsu itu merupakan salah satu partisipasi warga dalam rangka untuk meramaikan kirab ritual bersih-bersih desa. “Dua tuyul palsu itu hanya untuk menghibur saja, bukan menggambarkan kalau di desa kami ada tuyul,” imbuhnya.

Selain itu ia juga mengatakan, kalau acara ruwatan tersebut digelar agar desa yang saat ini dipimpinnya itu bisa terbebas dari hama tikus.

“Ruwatan ini untuk mengusir hama tikus, karena hama ini cukup mengkhawatirkan warga Desa Rejoso Lor,” ujar Humaidi kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi. Rabu, (09/09/2015).

Ia menambahkan, rangkaian ruwatan itu sendiri diawali dengan khataman Al-Quran di enam dusun sebanyak 60 hafidz/hafidza. Selanjutnya akan dilaksanakan pementasan wayang yang dibawakan oleh dalang Ki Rokhmad dari Mojokerto pada Minggu (13/09/2015) nanti.

Dalam lakon wayang tersebut, Humaidi dan warganya percaya gelaran itu menjadi simbol harapan panen pertanian di desanya makin melimpah. Selain itu, ruwatan ini hanyalah simbol pengharapan panen melimpah karena sudah memasuki musim tanam. “Untuk langkah-langkah selanjutnya, kami pasti akan melakukan langkah swadaya. Misalnya, yaitu dengan razia massal hama tikus dan lain sebagainya,” pungkasnya. (ajo/uje).

Artikel ini telah dibaca 14 kali

Baca Lainnya

Resepsi HUT ke-41, FKPPI Probolinggo Bagikan Ratusan Sembako

12 September 2019 - 23:51 WIB

Opini : Impor Guru Sebagai Bentuk Penjajahan Baru?

15 Mei 2019 - 12:30 WIB

Empat SMP di Kabupaten Probolinggo Dinilai Tim Verifikasi Adiwiyata Jatim

27 April 2019 - 19:00 WIB

Pameran Expo Pembangunan Tampilkan Produk Unggulan UKM

27 April 2019 - 18:20 WIB

Ungkapan Rasa Syukur, Pemkab Probolinggo Tasyakuran dengan Potong Tumpeng

18 April 2019 - 17:22 WIB

Pemkab Probolinggo Sosialisasikan Fasilitasi HKI

6 Maret 2019 - 08:56 WIB

Trending di KABAR NUSANTARA