Surabaya, Kabarpas.com — Program Magister Manajemen Universitas Ciputra (MM UC), bekerja sama dengan PT Helmigs Prima Sejahtera dan PT PIM Pharmaceuticals, sukses merampungkan kunjungan lapangan sebagai bagian dari program unggulan Real Business Solution (RBS) 2.0. Kegiatan yang diikuti 245 entrepreneur dan mahasiswa ini berfokus pada perumusan solusi bisnis praktis untuk tantangan nyata industri kesehatan dan farmasi.
RBS 2.0 yang mengusung tema “MODERNIZING THE HELMIG’S HEALTH BRAND” ini bertujuan mengubah teori manajemen menjadi rencana aksi terukur untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya mitra industri. Setelah sesi diskusi awal pada 7 November 2025, kunjungan ini menjadi wadah bagi peserta untuk mengkaji persoalan riil dan menghasilkan solusi yang berorientasi data serta interdisipliner.
Fokus utama modernisasi merek kesehatan Helmigs dijabarkan melalui tiga pilar strategis: pemulihan kepercayaan publik (trust recovery), peningkatan relevansi merek lintas generasi (brand rejuvenation), dan penguatan keterlibatan konsumen untuk menjamin pertumbuhan pasar yang berkelanjutan.
Dr. Eric Harianto, Project Coordinator Universitas Ciputra, menjelaskan bahwa program RBS berperan ganda.
“RBS berfungsi bukan hanya sebagai ruang pembelajaran, tetapi juga sebagai laboratorium solusi bagi mitra industri. Peserta didorong menghasilkan rencana aksi yang terukur dengan fokus pada peningkatan pendapatan serta efisiensi biaya, tanpa mengabaikan etika dan keberlanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi ratusan entrepreneur dari berbagai disiplin ilmu menciptakan energi kolaboratif yang menghasilkan ide-ide relevan, kreatif, dan aplikatif.
Pihak PT Helmigs Prima Sejahtera menyambut baik inisiatif ini, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut memberikan perspektif dan solusi inovatif yang sangat relevan dengan dinamika perilaku konsumen saat ini, sehingga dapat membantu mempercepat modernisasi merek dan strategi pasar.
Senada dengan hal tersebut, Tirta Kusuma, Direktur PT PIM Pharmaceuticals dan PT Helmigs Prima Sejahtera, menekankan pentingnya sinergi antara akademisi dan industri.
“Solusi yang dirumuskan tidak hanya bersifat konseptual, tetapi siap diterapkan dalam operasional untuk mempercepat pertumbuhan serta pemulihan kepercayaan konsumen. Implementasi yang cepat dan pemantauan KPI adalah kunci transformasi berkelanjutan,” tegas Tirta.
Secara kolektif, tim peserta RBS 2.0 menghasilkan berbagai output penting, termasuk analisis mendalam terkait isu positioning merek, persepsi kepercayaan publik, segmentasi generasi, dan struktur biaya operasional.
Solusi implementatif yang dihasilkan mencakup proposal pemasaran lintas generasi, penyesuaian portofolio produk, strategi digital untuk membangun kembali kepercayaan, serta rekomendasi efisiensi biaya produksi dan distribusi. Semua rekomendasi ini dilengkapi dengan rencana aksi jangka pendek dan menengah yang memiliki Indikator Kinerja Utama (KPI) yang dapat langsung dipantau oleh mitra industri.
Para peserta dan mitra industri menilai kegiatan ini sarat manfaat karena menghasilkan luaran yang dapat langsung diuji dan berdampak nyata di lingkungan kerja. Ke depan, kolaborasi antara Universitas Ciputra, PT Helmigs Prima Sejahtera, dan PT PIM Pharmaceuticals berkomitmen melanjutkan kerja sama pada tahap implementasi dan evaluasi untuk memperkuat ekosistem merek kesehatan nasional. (***).



















