Jember, Kabarpas.com – Langkah konkret pemerintah dalam memperkuat sektor usaha mikro dan menekan angka kemiskinan ekstrem kini menyentuh Jember. Melalui Program Kemudahan Usaha Mikro Bermitra (Kumitra), pemerintah pusat menghadirkan terobosan baru yang mempertemukan pelaku UMKM dengan perusahaan besar agar tumbuh bersama dalam satu ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Program tersebut resmi disosialisasikan di Jember oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Helvi Yuni Moraza, Senin (3/11/2025) sore. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa Kumitra bukan sekadar program bisnis, melainkan gerakan kolaboratif antara usaha besar dan kecil untuk menciptakan pemerataan ekonomi dari desa hingga kota.
“Kolaborasi ini harus setara dan saling menguntungkan. Usaha besar memiliki teknologi dan jaringan, sementara UMKM punya potensi lokal serta inovasi yang kuat. Keduanya saling melengkapi,” tegas Helvi.
Sejak tahun 2022, pemerintah pusat melalui kementerian telah menumbuhkan 2.546 kemitraan senilai Rp15,9 triliun, melibatkan 725 pelaku usaha lintas sektor. Program ini terbukti membuka akses bagi kelompok rentan termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan kepala keluarga miskin di pedesaan untuk ikut terlibat dalam jaringan bisnis yang lebih luas.
Helvi menjelaskan, keberhasilan program ini ditopang oleh kolaborasi lintas pihak. “Pemerintah daerah, akademisi, perbankan, dan swasta memiliki peran penting. Hanya dengan kerja bersama, UMKM bisa naik kelas dan terhubung ke rantai pasok nasional bahkan global,” katanya.
Helvi menekankan bahwa Kumitra bukan sekadar tentang laba dan skala usaha, melainkan tentang dampak sosial-ekonomi yang nyata. Melalui pola kemitraan, lapangan kerja baru dapat tercipta, daya beli masyarakat meningkat, dan ketimpangan ekonomi daerah bisa ditekan.
“Pertumbuhan ekonomi tidak akan berarti bila tidak mengangkat masyarakat di bawah. Kumitra hadir untuk memastikan setiap lapisan mendapat kesempatan yang sama,” ujarnya.
Bupati Muhammad Fawait yang hadir dalam kegiatan itu menyampaikan apresiasi langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, Wamen Helvi, dan Gubernur Khofifah Indar Parawansa atas kepedulian mereka terhadap pelaku usaha kecil di Jember.
“Terima kasih atas langkah konkret pemerintah pusat. Hari ini, kita lihat langsung bagaimana UMKM Jember disambungkan dengan perusahaan besar,” ujar Fawait.
Ia menambahkan bahwa kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan di Jember, sehingga dibutuhkan pengusaha muda dan wirausaha baru di usia produktif agar ekonomi daerah lebih mandiri.
Ia menambahkan bahwa kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan di Jember, sehingga dibutuhkan pengusaha muda dan wirausaha baru di usia produktif agar ekonomi daerah lebih mandiri.
“Beliau (Wamen Helvi) tadi menyampaikan komitmen untuk membantu Jember secara konkret. Kami mohon doa masyarakat agar upaya ini menjadi jalan menuju Jember Baru, Jember Maju, menuju Indonesia Emas,” tutur Fawait.
Kunjungan Wamen Helvi menambah daftar pejabat tinggi negara yang hadir ke Jember dalam tiga hari terakhir. Sebelumnya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menyambangi kota tembakau tersebut dalam rangka penguatan ketahanan pangan dan sektor peternakan.
Deretan kunjungan itu menegaskan bahwa Jember kini menjadi salah satu titik fokus pembangunan nasional, terutama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat akar rumput.
Dengan semangat kolaborasi yang dibawa Kumitra, Jember diharapkan tak hanya menjadi penonton dalam arus ekonomi besar, tapi menjadi pemain utama dalam rantai kemitraan nasional yang tumbuh dari desa. (dan/ian).


















