Peran media lokal di era digital menjadi objek penelitian skripsi Achmad Fauzi, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Yudharta Pasuruan. Dengan judul “Pengaruh Media Online Kabarpas terhadap Efektivitas Kampanye Pilkada di Kota Pasuruan”, penelitian ini mengupas kekuatan media lokal dalam membentuk opini dan partisipasi politik masyarakat daerah.
——————————————————————–
Oleh: Abu Avzalea, Jurnalis Kabarpas Pasuruan.
——————————————————————-
Achmad Fauzi merupakan lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Yudharta Pasuruan tahun 2025. Dalam skripsinya ia menyoroti tentang Peran Vital Media Lokal dalam Demokrasi Digital. Ia menjelaskan bahwa penelitian ini sekaligus menjadi bentuk “apresiasi terhadap peran media lokal dalam demokrasi daerah” dan kontribusi kecil bagi “pengembangan literasi media di tingkat lokal.” Simak berikut wawancara Kabarpas dengan Achmad Fauzi.
PASURUAN – RAUT muka Achmad Fauzi, salah satu putra anggota DPRD Kota Pasuruan ini terlihat begitu berseri dan ceria, saat ditemui Kabarpas usai diwisuda pada Sabtu, (18/10/2025). Kini Fauzi resmi menyandang gelar S-1 Ilmu Komunikasi dari Universitas Yudharta Pasuruan (UYP).
“Alhamdulillah, lega akhirnya perjalanan panjang dalam menempuh S-1 ini telah berhasil saya selesaikan dengan tepat waktu dan mendapat predikat nilai sangat baik,” ujar anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Sulaiman dan Nur Qomaria tersebut.
Achmad Fauzi menjelaskan, Kabarpas dipilih karena dianggap sebagai salah satu media lokal yang memiliki pengaruh besar di Kota Pasuruan. Menurutnya, Kabarpas dinilai aktif memberitakan isu-isu daerah dan punya kedekatan dengan masyarakat, terutama lewat pemberitaan politik dan pemerintahan.
“Kebetulan saya pernah magang di Kabarpas, jadi saya tahu bagaimana proses kerja redaksi dan cara media ini menyampaikan informasi secara objektif dan cepat. Dari situ saya merasa Kabarpas sangat relevan untuk saya jadikan objek penelitian,” jelas Fauzi.
Ia mengaku, pemilihan judul skripsi didasari ketertarikan pada dinamika komunikasi politik di era digital. Fauzi ingin melihat sejauh mana pemberitaan Kabarpas bisa “memengaruhi persepsi dan partisipasi masyarakat dalam Pilkada,” mengingat kampanye saat ini tidak lagi terbatas pada tatap muka atau spanduk, tetapi juga media online.
”Penelitian ini sekaligus menjadi bentuk apresiasi terhadap peran media lokal dalam demokrasi daerah dan kontribusi kecil bagi pengembangan literasi media di tingkat lokal,” tandasnya.
Menggarap skripsi memiliki tantangan tersendiri bagi Fauzi.
“Sukanya tentu ketika bisa kembali berinteraksi dengan tim Kabarpas, terutama kepada Bapak Sohib selaku CEO Kabarpas yang dengan lapang dada menerima dan membantu proses penelitian. Momen tersebut menjadi ajang belajar tentang dunia jurnalistik dan bagaimana media berperan dalam membentuk opini publik,” terangnya.
Meski sempat mengalami duka saat pengumpulan data, karena butuh waktu dan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil yang benar-benar akurat, Fauzi merasa semua terbayar lunas setelah skripsi selesai dan dipertanggungjawabkan saat sidang.
Fauzi berharap Kabarpas terus berkembang menjadi media lokal yang informatif, inspiratif, dan tetap menjaga objektivitas dalam setiap pemberitaan, serta terus membuka ruang magang bagi mahasiswa.
Untuk almamaternya, ia berharap kampus terus mendorong mahasiswa agar berani meneliti isu-isu lokal.
“Karena menurut saya dari penelitian seperti itulah kita bisa berkontribusi langsung pada daerah sendiri,” pungkasnya. (***/ian).



















