Gondanglegi, Kabarpas.com – Warga di dua Rukun Tetangga (RT) di Desa Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi, menyuarakan kekecewaan mendalam atas dugaan pencemaran limbah plastik yang mencemari saluran irigasi persawahan mereka. Keluhan ini dilaporkan tak mendapat respons memadai dari pihak desa.
Warga di RT.10 dan RT.12 Desa Sumberjaya melaporkan bahwa irigasi yang selama ini menjadi sumber air vital bagi pertanian mereka kini dipenuhi serbuk dan kotoran limbah plastik. Kondisi diperparah dengan munculnya bau tidak sedap yang menyengat, membuat lingkungan permukiman dan persawahan menjadi tidak nyaman. Serbuk plastik yang kotor terlihat jelas menggenangi irigasi dan sistem drainase di area tersebut.
”Airnya sekarang kotor, ada serbuk-serbuk plastik. Baunya juga tidak enak. Bagaimana petani mau tanam kalau airnya sudah tercemar begini?” ujar salah satu warga RT.10 yang enggan disebutkan namanya.
Ini bukanlah kali pertama warga menyuarakan keluhan terkait dugaan pencemaran dari aktivitas di sekitar desa. Diketahui, sebelumnya beberapa warga sempat melakukan aksi protes terkait masalah serupa, yang kala itu berfokus pada suara bising mesin dan bau tidak sedap yang mengganggu ketenangan dan kesehatan lingkungan.
Namun, menurut pengakuan warga, aksi dan keluhan yang telah disampaikan berulang kali tersebut tampaknya diabaikan oleh Pemerintah Desa Sumberjaya. Kurangnya tindak lanjut atau mediasi dari pihak desa telah memicu frustrasi dan anggapan bahwa pemerintah desa ‘tutup mata’ terhadap kesulitan yang dihadapi warganya sendiri.
Warga berharap agar Pemerintah Desa Sumberjaya dan pihak-pihak terkait segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan pencemaran limbah plastik ini. Mereka menuntut pemulihan kondisi irigasi dan drainase agar aktivitas pertanian dan kualitas hidup masyarakat dapat kembali normal.