Jember, Kabarpas.com – Pelaksanaan hari kedua Program Bunga Desaku di Kecamatan Sumberbaru menjadi ajang bagi Bupati Jember, Muhammad Fawait untuk mensosialisasikan arah kebijakan strategis pemerintah daerah di bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam kegiatan yang dipusatkan di Balai Desa Jatiroto, Fawait menekankan pentingnya pemerataan akses layanan publik. Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk memastikan setiap warga Jember dapat memperoleh layanan kesehatan yang memadai tanpa terhalang biaya.
“Di zaman kepemimpinan ini, tidak boleh ada orang sakit yang tidak bisa ke rumah sakit karena biaya. Mulai dari puskesmas hingga rumah sakit besar, semua warga Jember pemegang KTP Jember berhak mendapatkan pengobatan gratis, termasuk ibu hamil dan persalinan, baik normal maupun operasi,” ujar Fawait dalam sambutannya.
Pernyataan tersebut disambut positif oleh peserta kegiatan, terutama ketika bupati menegaskan pentingnya keselamatan ibu dan anak. Menurutnya, praktik persalinan di tempat yang tidak layak harus diakhiri, dan pemerintah daerah hadir untuk memastikan setiap proses kelahiran berlangsung aman dan manusiawi.
Selain bidang kesehatan, kebijakan pendidikan juga menjadi sorotan utama. Fawait menargetkan sebanyak 20.000 anak muda Jember dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi secara gratis di berbagai kampus di Indonesia. Program ini mencakup beasiswa penuh hingga dukungan uang saku bulanan, terutama bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
“Anak pejabat, anak kiai, anak orang kaya, bahkan anak dari keluarga biasa atau fakir sekalipun, semuanya punya hak yang sama untuk sukses. Asalkan memiliki ilmu, mereka bisa jadi pejabat, ulama, maupun orang hebat di masa depan,” tegasnya.
Selain bidang kesehatan, kebijakan pendidikan juga menjadi sorotan utama. Fawait menargetkan sebanyak 20.000 anak muda Jember dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi secara gratis di berbagai kampus di Indonesia. Program ini mencakup beasiswa penuh hingga dukungan uang saku bulanan, terutama bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
“Anak pejabat, anak kiai, anak orang kaya, bahkan anak dari keluarga biasa atau fakir sekalipun, semuanya punya hak yang sama untuk sukses. Asalkan memiliki ilmu, mereka bisa jadi pejabat, ulama, maupun orang hebat di masa depan,” tegasnya.
Pelaksanaan Bunga Desaku di Kecamatan Sumberbaru tidak hanya menjadi sarana komunikasi langsung antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga forum strategis untuk mempertegas agenda pembangunan Jember yang inklusif, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kerakyatan. (dan/ian).