Jumat, 19 September 2025 – 04.56 | 1261 kali dilihat
Jember, Kabarpas.com – Bupati Jember Muhammad Fawait melakukan kunjungan kerja ke Jakarta dalam rangka memperjuangkan sejumlah program strategis Pemkab Jember. Salah satu agenda penting adalah audiensi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Rini Widayanti.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Fawait secara khusus menyampaikan aspirasi terkait nasib pegawai honorer kategori R4 di Kabupaten Jember. Ia mendorong agar para pegawai tersebut dapat diakomodasi melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) paruh waktu.
Tak hanya itu, Fawait juga mengusulkan penambahan kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk Jember pada rekrutmen tahap selanjutnya. Menurutnya, langkah ini sangat penting guna meningkatkan kualitas pelayanan publik sekaligus memperkuat tata kelola pemerintahan di daerah.
“Saya memperjuangkan nasib P3K paruh waktu dan mengusulkan penambahan kuota CPNS untuk tahap selanjutnya, sebagai langkah nyata meningkatkan kualitas pemerintahan,” tegas Fawait.
Langkah langsung Bupati Jember menemui Menteri PAN-RB menunjukkan keseriusan Pemkab Jember dalam memperjuangkan kepastian status pegawai honorer serta menjawab kebutuhan tenaga aparatur yang lebih profesional. Dengan upaya ini, diharapkan pelayanan publik di Jember dapat semakin optimal dan berdampak positif bagi masyarakat luas.
“Bagi saya, memperjuangkan nasib tenaga kerja pemerintah adalah bagian dari ikhtiar menghadirkan birokrasi yang lebih kuat, humanis, dan bermanfaat,” kata bupati.
Diketahui sebelumnya, pada 20 Agustus 2025 Bupati Fawait mengumumkan telah mengusulkan 3378 tenaga honorer atau Non ASN R4 menjadi P3K paruh waktu ke pemerintah pusat.
Momentum pengajuan menjadi P3K ini menurut bupati, harus bisa menjadi penyemangat untuk meningkatkan kinerja sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, ASN, dan Non ASN.
“Saya minta jangan ada yang merasa cukup hanya dengan proses pengajuan ini. Justru mulai hari ini, mari kita buktikan bahwa tenaga non ASN mampu memberi kontribusi terbaik untuk pembangunan Jember. Bersama-sama, kita bisa menjadikan tahun 2025 sebagai titik awal pembangunan,” ucapnya saat itu. (dan/ian).