Oleh: Nasuri, S. Sos. I
Ketua Ziswaf YSBJD Legoso-Ciputat
KABARPAS.COM – DI sebuah taman yang tenang, tumbuhlah sekuntum bunga kecil di sudut yang tak terlalu terlihat. Ia tak sebesar bunga mawar yang berdiri megah, juga tak semeriah bunga matahari yang menari-nari mengejar cahaya. Namun, bunga kecil itu tetap mekar dengan senyuman lembutnya. Ia tahu, walau kecil, ia punya keindahan untuk dibagikan—pada angin, pada lebah, pada siapa saja yang lewat dan mau melihat.
Bunga tidak pernah menyimpan warnanya untuk dirinya sendiri. Ia mekar sepenuhnya, memberi wangi kepada udara, menawarkan serbuk sari untuk kehidupan lain. Ia tidak memilih siapa yang boleh menikmati kecantikannya. Ia hanya memberi, karena itulah hakikat mekar—bukan untuk pamer, tapi untuk menyebar kebaikan. Dari bunga, kita belajar bahwa menjadi indah bukan soal menjadi pusat perhatian, tapi tentang kesediaan untuk memberi bagian terbaik dari diri kita.
Seringkali, kita merasa belum cukup baik untuk berbagi—belum pintar, belum sukses, belum percaya diri. Padahal, seperti bunga kecil itu, kita selalu punya sesuatu untuk ditawarkan. Mungkin senyuman, waktu, perhatian, atau cerita sederhana yang bisa menghangatkan hati orang lain. Kita tidak harus sempurna dulu untuk mulai berbagi. Justru dalam berbagi, kita bertumbuh.
Bunga tak pernah tahu ke mana angin akan membawa harumnya. Tapi ia tetap mengeluarkannya, seolah percaya bahwa kebaikan selalu menemukan jalannya. Demikian pula kita, tak perlu tahu seberapa besar dampak dari kebaikan kecil kita. Cukup berikan. Karena seperti bunga, kita akan terus berbunga—bukan karena disiram pujian, tapi karena kita memilih untuk memberi, meski dalam diam.
Jadilah seperti bunga yang mekar tak hanya untuk dirinya, tapi untuk dunia di sekitarnya. Tak perlu menjadi yang paling mencolok. Cukup jadi yang paling tulus. Seperti yang dilakukan teman-teman untuk membantu kegiatan di YSBJD Legoso, sekecil apa pun pemberian itu, pada hakikatnya kita sedang menanam benih kebahagiaan—bagi orang lain, dan tanpa sadar, bagi diri kita sendiri. (***).