Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Terkini ยท 6 Jun 2024

Menyelami Kajian Politik Pragmatis Versus Politik dalam Perspektif Psikologi Islam


Menyelami Kajian Politik Pragmatis Versus Politik dalam Perspektif Psikologi Islam Perbesar

Oleh : Rizky Sembada, S.E., M.M., M.Psi

 

KABARPAS.COM – POLITIK sebagai ranah yang sangat komplek, sering kali menarik dari berbagai sudut pandang, termasuk perspektif psikologi Islam. Dalam bahasan ini, kita akan menjelajahi perbedaan antara politik pragmatis dan politik dalam perspektif psikologi Islam, serta bagaimana pandangan ini dapat membentuk pemahaman yang lebih holistik tentang politik.

Politik pragmatis dapat dipahami sebagai pendekatan politik yang cenderung terfokus pada kepentingan individu atau kelompok tertentu tanpa memperhatikan kepentingan umum atau kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam politik pragmatis, tujuan utama adalah memperoleh dan mempertahankan kekuasaan, sering kali melalui taktik dan oportunistik dan tidak bertanggung jawab. Dalam konteks ini, psikologi politik dapat memberikan wawasan tentang motivasi individu atau kelompok dalam mengejar kekuasaan, termasuk faktor-faktor psikologis seperti ambisi, kekuatan, dan kepuasan pribadi.

Salah satu tokoh yang terkait dengan politik pragmatis adalah Giovanni Sartori. Meskipun Sartori lebih terkenal dengan konstribusinya dalam bidang ilmu politik secara umum, namun beberapa konsep yang dia kemukakan juga relevan dalam memahami politik pragmatis. Karyanya yang terkenal ‘Partai dan sistem Partai : Sebuah Studi Ilmu Politik’, Sartori membahas tentang pragmentasi politik, terutama dalam konteks sistem multipartai. Ia menyoroti bagaimana sistem multipartai yang komplek dapat menghasilkan politik pragmatis, di mana partai-partai bersaing untuk mendapatkan dukungan dan kekuasaan tanpa adanya kesatuan atau konsensus yang kuat diantara mereka. Sartori juga menekankan pentingnya koalisi dan aliansi politik yang sering kali labil dan tidak stabil dalam konteks politik yang pragmatis.

Dalam perspektif psikologi Islam, politik dipandang sebagai instrumen untuk mewujudkan keadilan sosial, kesejahteraan umat, dan keharmonisan dalam masyarakat.
Prinsip-prinsip Islam mengajarkan pentingnya tentang kepemimpinan yang adil, berfikir luas, dan bertanggung jawab dalam mengelola urusan politik. Dalam konteks ini, psikologi Islam menyoroti nilai-nilai kesabaran, kejujuran, serta ketulusan dalam berpolitik.

Ada beberapa ayat Al- Quran yang memberikan pandangan tentang politik dalam perspektif Islam. Meskipun Al-Quran bukanlah buku politik secara langsung, tetapi prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya memberikan arahan yang relevan bagi pemimpin dan masyarakat dalam konteks politik. Berikut adalah beberapa ayat Al-Quran yang mengkaji politik secara Islam.

1.Surah Al-Baqarah (2:30) ‘Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : Sesunguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi. Mereka berkata : mengapa engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang akan membuat kerusakan kerusakan padanya dan menumpahkan darah, sedangkan kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?, Tuhan berfirma : Sesungguhnya Aku lebih tahu dari apa yang tidak engkau ketahui.
Ayat ini menunjukan bahwa Alloh menugaskan manusia sebagai khalifah di muka bumi, yang menunjukan tanggung jawab manusia untuk memelihara dan mengelola bumi denamgan baik. Hal ini memberikan dasar oada konsep kepemimpinan yang bertanggung jawab dan adil.

2.Surah Ash-Shura (42:38) ‘Dan orang-orang yang memberikan jawab terhadap seruan Tuhan mereka, mendirikan sholat dan urusan mereka adalah sesuai dengan musyawarah diantara mereka, dan mereka menafkahkan sebagaian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Ayat ini menekankan pentingnya musyawarah dalam urusan masyarakat. Dalam konteks politik musyawarah menunjukan pentinganya kepemimpinan yang partisipatif dan konsultatif dimana dalam mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan bersama.

3.Surah An-Nisa (4:58) ‘Sesungguhnya Alloh menyuruh berlaku adil, berbuat baik, dan memberi kepada kaum kerabat, dan Alloh melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberikan pengajaran kepadamu agar kamu mengambil pelajaran.
Ayat ini menegaskan prisnsip-prinsip yang menjadi dasar dalam politik Islam, yakni keadilan, kebaikan, dan kedermawanan.

Ayat-ayat ini hanya memberikan contoh dari beberaoa yang ada di dalam Al-Quran. Secara keseluruhan, Al-Quran menekankan penting pemimpin yang adil dan musyawarah dalam mengambil keputusan.

Politik pragmatis dalam era modern memiliki beberapa implikasi negatif, termasuk meningkatkan ketidak stabilan politik, ketidakpercayaan masyarakat kepada institusi politik dan terganggunya peoses demokrasi. Ketika politik dipandang semata-mata sebagai alat untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok, maka kebutuhan dan kepentingan masyarakat sering kali terabaikan. Hal ini menyebabkan ketidakadilan sosial, korupsi, dan tidakkesetaraan yang semakin merajalela.

Politik dalam perspektif psikologi Islam menekankan pentinganya sistem politik yang berlandaskan nilai-nilai moral dan etika Islam. Harapannya politik bisa dijadikan sarana untuk keadilan sosial dan kesejahteraan umat. Tapi faktanya justru yang sebaliknya. (***).

Artikel ini telah dibaca 148 kali

Baca Lainnya

BEMPAS Bedah Kebijakan: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

10 November 2025 - 18:50

Pimpin Upacara Hari Pahlawan, Wali Kota Pasuruan Ajak Teladani Semangat Juang dan Nilai Kepahlawanan

10 November 2025 - 16:43

Gus Fawait Ajak Kader Posyandu Bergerak Bersama Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

10 November 2025 - 16:27

Upacara Hari Pahlawan di Jember Jadi Ajang Refleksi Nilai-Nilai Kejuangan Bangsa

10 November 2025 - 16:25

Aktor Dadakan! Walikota Pasuruan Totalitas Berperan Jadi Kurir Demi Film Pendek Lokal

10 November 2025 - 06:00

Menilai Sejarah Secara Utuh: Saatnya Bangsa Membaca Kembali Warisan Soeharto dengan Kedewasaan Kolektif

9 November 2025 - 23:51

Trending di Kabar Terkini