Trenggalek, kabarpas.com – Kabupaten Trenggalek berhasil mencatatkan sejarah untuk kali pertama lolos Porprov 2023 setelah berhasil mengalahkan Kabupaten Ponorogo 2-0 (0-0) di Stadion Menak Sopal Trenggalek, Sabtu (19/8/2023) sore.
Dua gol kemenangan tersebut diborong oleh M. Wahyu Samudra 50′ dan 70′.
Jalannya pertandingan babak pertama.
Untuk kesekian kalinya permainan Kabupaten Trenggalek di 15 menit awal kurang meyakinkan. Selain sering salah passing, koordinasi antara pemain kurang berjalan maksimal, sehingga lawan mampu mengendalikan permainan.
Untung saja salah satu pemain Kabupaten Ponorogo melakukan pelanggaran keras dan wasit langsung menghadiahi kartu merah.
Bermain dengan 10 pemain ternyata tak membuat Kabupaten Ponorogo bertahan. Bahkan meladeni permainan terbuka Kabupaten Trenggalek.
Dari pantauan Kabarpas.com, Kabupaten Trenggalek belum mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dan gagal mencetak gol dibabak pertama. Skor 0-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Jalannya pertandingan babak kedua.
Tak ingin dibuat malu didepan pendukungnya, jajaran pelatih Kabupaten Trenggalek merotasi pemain. Salah satunya dengan memasukan pemain handal, yakni M. Wahyu Samudra.
Masuknya M. Wahyu Samudra ternyata bisa merubah ritme permainan. Setidaknya ada sekitar 6 peluang emas yang gagal dikonversi menjadi gol.
Terus mengurung pertahanan lawan, akhirnya M. Wahyu Samudra bisa memecah kebuntuan dengan mencetak gol pada menit 50. Skor 1-0 untuk Kabupaten Trenggalek.
Unggul 1-0, kecepatan dua pemain sayap Kabupaten Trenggalek membuat kalang kabut Kabupaten Ponorogo. Untuk kali kedua M. Wahyu Samudra berhasil menggandakan kemenangan pada menit 70. Skor 2-0 ini bertahan hingga babak kedua berakhir.
Dengan kemenangan ini, Kabupaten Trenggalek berhak lolos dari fase grup bersama Kota Surabaya yang pada laga pertama menggunduli Kabupaten Madiun 7-0.
Kabupaten Trenggalek dan Kota Surabaya sama – sama mengumpulkan poin 9 dari tiga kali kemenangan. Namun untuk sementara Kota Surabaya jadi pemuncak klasemen karena unggul agregat gol.
Usai pertandingan, Asisten pelatih Kepala Kabupaten Trenggalek, Mursyid Effendi mengakui jika anak asuhnya tampil kurang baik. Sering salah passing dan lemah dalam koordinasi.
“Anak – anak terlalu percaya diri sehingga sering berbuat kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi, ” ucapnya.
Legenda Persebaya Surabaya ini menjelaskan, telah mengintruksikan dan membangkitkan mental anak asuhnya. “Ini pertandingan belum selesai masih ada babak kedua, “imbuhnya.
Selanjutnya, Abah berjanji akan memotivasi para pemainnya agar pada pertandingan terakhir melawan Kota Surabaya bisa memberikan yang terbaik. ” Surabaya adalah barometer sepak bola nasional, sehingga kalau kita bisa mengalahkan tentu akan menjadi kebanggan tersendiri. Artinya belum lengkap kalau hanya lolos tanpa juara grup, “tutupnya. (ags/gus).