Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Berita Pasuruan · 4 Des 2025

Podcast Bareng Adinda Denisa Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Pasuruan: Dorong Kopi Lokal Naik Kelas!


Podcast Bareng Adinda Denisa Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Pasuruan: Dorong Kopi Lokal Naik Kelas! Perbesar

Pasuruan, Kabarpas.com  – Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Pasuruan, Adinda Denisa, S.Psi., M.M menegaskan komitmen legislatif untuk mendorong komoditas kopi lokal agar “naik kelas” hingga mampu menembus pasar internasional. Hal ini disampaikannya dalam podcast Kabarpas Edisi Spesial “Jagongan Wakil Rakyat” atau Jawara yang membahas potensi, tantangan, dan strategi pengembangan kopi di Pasuruan.

​Dalam diskusi yang juga menghadirkan Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Pasuruan Raya, Winaryo Sujoko, dan CEO Yayasan Cempaka, Sarifudin Lathif, terungkap bahwa Kabupaten Pasuruan memiliki potensi perkebunan kopi yang sangat besar, mencakup lebih dari 5.300 hektare.

Winaryo Sujoko menyoroti bahwa potensi hasil panen mencapai sekitar 700 kg per hektare, namun hasilnya masih sering dianggap sebagai penghasilan sampingan. Ia menekankan perlunya hilirisasi (pengolahan produk) agar kopi Pasuruan tidak hanya menjadi konsumsi lokal, tetapi juga siap ekspor.

“Sehingga dapat meningkatkan derajat hidup masyarakat di kawasan sekitar hutan dan pesisir,” ungkapnya.

​Adapun Sarifudin Lathif memaparkan dua kendala utama yang dihadapi petani di lapangan:

  1. ​Sebagian besar petani berada di kawasan hutan (Perhutanan Sosial), sehingga membutuhkan regulasi yang kuat untuk memastikan keamanan budidaya.
  2. ​Sekitar 90% petani terpaksa menjual hasil panennya saat masih mentah (ijon) dengan harga rendah karena kekurangan modal.

“Padahal, kopi Pasuruan telah terbukti memiliki kualitas tinggi dengan skor di atas batas grade nasional,” terangnya.

​Menanggapi aspirasi tersebut, Adinda Denisa menyatakan bahwa DPRD Kabupaten Pasuruan akan mendorong program kolaborasi yang tidak hanya fokus pada budidaya, tetapi juga pada aspek bisnis dan pemasaran.

​”Saya punya bayangan, program ini tidak hanya jadi tanggung jawab dari satu dinas saja, tapi kita kolaborasi dengan dinas lainnya. Jadi para petani dan pegiat kopi tahu bagaimana cara jualnya, punya semangat wirausaha, sehingga mereka tidak stagnan di skill bertani saja,” ujar Bu Adinda.

​Konsep ini sejalan dengan lokasi podcast Kabarpas di Hutan Cempaka, yang dijadikan contoh ekosistem terintegrasi, memadukan konservasi lahan, produksi kopi, dan wisata edukasi.

​Adinda Denisa dan Winaryo Sujoko sepakat bahwa solusi untuk masalah modal dan pemasaran adalah dengan memaksimalkan peran Koperasi Merah Putih di tingkat desa, yang diharapkan dapat menampung hasil panen dan menyediakan modal bagi petani, sehingga praktik ijon dapat dihindari.

​Sebagai penutup, Adinda Denisa berharap kopi Pasuruan dapat Go Internasional karena kualitasnya sudah teruji.

“Kita semua berharap semoga kopi khas asli Kabupaten Pasuruan itu enggak cuma hanya branding aja, tapi juga terkenal karena sistem yang ada di Pasuruan juga baik,” tandasnya.

Tonton diskusi selengkapnya melalui channel youtube Kabarpastv:

Artikel ini telah dibaca 15 kali

Baca Lainnya

BREAKING NEWS! Gudang Mebel di Randusari Pasuruan Dilalap si Jago Merah 

3 Desember 2025 - 20:45

Wings Air Resmi Terbang dari Jember ke Bali, Hemat Waktu Hingga 6 Jam Lebih

3 Desember 2025 - 20:02

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Kraton Pasuruan

3 Desember 2025 - 19:54

Datang Jam 8 Selesai Jam 13, Aduan Warga Bongkar Buruknya Layanan KTP di Jember

3 Desember 2025 - 16:02

Widarto Gunakan Reses untuk Tunjukkan Kerja Nyata: Amanah Rakyat yang Tidak Sia-sia

3 Desember 2025 - 14:58

BIB Kemenag Di University of Groningen, Awardee Studi Theologi Hingga Artivicial Intelligent

3 Desember 2025 - 13:43

Trending di KABAR NUSANTARA