Reporter: Hirna Ramadhanianto
Editor: Ian Arieshandy
Jember, Kabarpas.com – Layanan penerbangan rute Jember–Denpasar akhirnya hadir dan siap dibuka pada Jumat, 5 Desember 2025. Maskapai Wings Air akan menjadi operator perdana. Kehadiran rute ini dinilai menjadi angin segar bagi masyarakat Jember yang selama ini bergantung pada jalur darat untuk menuju Bali.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Gatot Triyono, menegaskan bahwa seluruh persiapan Bandara Notohadinegoro telah mencapai tahap final. Mulai dari infrastruktur, standar layanan, hingga kesiapan personel, semuanya dinilai siap mendukung operasional penerbangan komersial.
“Prasarana dan sarana semua sudah memenuhi standar. Termasuk perbaikan dan rehabilitasi terminal seperti kamar mandi, semua sudah sesuai standar kebandaraan,” ujar Gatot saat ditemui di bandara, Rabu (3/12/2025).
Selain itu, seluruh SDM yang terlibat juga sudah tersertifikasi. Dua personel pemadam kebakaran bandara telah lulus diklat dan bersertifikat resmi. Lisensi Aviation Security (Avsec) pun sudah diperpanjang. Kendaraan pemadam dengan daya semprot jarak jauh juga siap operasional.
Sementara itu, pihak Wings Air tengah mempersiapkan loket pelayanan dan area check-in untuk menyambut penumpang.
Rute baru ini akan beroperasi tiga kali seminggu Senin, Rabu, dan Jumat. Dengan durasi penerbangan hanya 1 jam 20 menit, masyarakat kini memiliki opsi perjalanan yang jauh lebih efisien dibandingkan perjalanan darat yang bisa memakan waktu minimal 8 jam.
“Ini benar-benar memangkas waktu dan mempermudah mobilitas masyarakat Jember ke Bali, terutama bagi mereka yang bekerja di sana,” jelas Gatot.
Penerbangan akan menggunakan pesawat ATR 72-500 atau ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang.
Gatot mengungkapkan, harga tiket awal tergolong kompetitif mengingat efisiensi waktu yang ditawarkan. Tiket dapat dibeli langsung melalui Traveloka dengan harga Rp855.700, dan melalui Bookcabin dengan harga Rp843.900. Wings Air juga membuka tiket promo mulai Rp460 ribu.
Sambutan publik terhadap rute baru ini mulai terlihat dari angka okupansi. Penerbangan Denpasar–Jember sudah terisi sekitar 25 persen, sementara rute Jember–Denpasar tercatat di atas 50 persen.
Dengan dibukanya kembali penerbangan Jember–Denpasar, pemerintah daerah berharap konektivitas antardaerah semakin kuat, akses ekonomi masyarakat meningkat, dan mobilitas pekerja Jember di Bali menjadi jauh lebih mudah.
Penerbangan perdana pada 5 Desember menjadi momentum penting bagi kebangkitan layanan Bandara Notohadinegoro sekaligus pembuka peluang baru bagi sektor pariwisata dan ekonomi Jember. (dan/ian).



















