Pasuruan, Kabarpas.com – Akhmad Saifulloh Azzamzuri atau akrab disapa Azzam, mencuri perhatian pada wisuda Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan 2025. Mahasiswa asal Dusun Sumbersari, Desa Watulumbung, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan ini resmi dinobatkan sebagai lulusan terbaik Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Sejak kecil Azzam telah menempuh pendidikan di lingkungan yang religius dan berdisiplin. Ia bersekolah di TK Bahrul Ulum, lalu melanjutkan ke SDN Watulumbung III, SMP Darul Ulum An-Nidhomiyah, dan SMA Islam Kota Pasuruan.
Tak hanya sekolah formal, Azzam juga mondok selama enam tahun di Pondok Pesantren Salafiyah Nidhomiyah Bugul Kidul, Kota Pasuruan yang diasuh oleh Abah KH. Ma’shum Achmad, M.Ag. Dari lingkungan pesantren dan sekolah Islam inilah yang melatih kedisiplinan, kemandirian, serta karakter kepemimpinannya.
Azzam dikenal sebagai sosok yang sulit diam. Pengalamannya dalam berbagai organisasi cukup panjang, mulai tingkat ranting hingga kabupaten, di antaranya:
– OSIS SMA Islam (Ketua 2019–2020)
– PMII Komisariat Shalahuddin Pasuruan (Ketua Kaderisasi 2023–2024)
– PC PMII Pasuruan (Anggota Media 2024–2025)
– IPNU Ranting Watulumbung (Ketua 2022–2024)
– IPNU PAC Lumbang (Wakil Ketua 4 Kajian & Dakwah 2022–2024)
– ANSOR Ranting Watulumbung (Anggota)
– HMPS PAI (Ketua Umum 2022–2023)
– Jaringan Gusdurian Pasuruan (2023–Sekarang)
– BEM UNU–STAIS (Presiden Mahasiswa 2023–2024)
– LPBINU Kabupaten Pasuruan (Bidang Media 2025–Sekarang)
Bagi Azzam, organisasi adalah ruang belajar paling nyata. Ia mengaku bahwa PMII menjadi pintu pertama yang membuka pola pikirnya.
“Dari PMII saya belajar berani mengambil keputusan, memahami realitas, dan belajar tanggung jawab sebagai mahasiswa maupun masyarakat,” ujarnya.
Banyak momen yang membuat perjalanan akademiknya tak terlupakan. Azzam juga mengikuti beberapa program kampus, di antaranya:
– Mengikuti PLP Internasional di Malaysia
– Lolos beberapa kali Program P2MW dari 2022 sampai 2024
– Terlibat dalam berbagai event dan tugas Prodi PAI
Tak hanya hal serius, ada pula pengalaman lucu. Azzam bercerita bahwa tas kuliahnya kadang berisi susu sapi murni untuk orderan teman-teman kelas, hingga hobi membuat brand usaha yang sering berhenti di fase ‘coming soon’. Ia juga sempat terjun di bisnis MLM Syariah yang akhirnya hanya menjadi pelajaran dan pengalaman dalam berbisnis.
Namun ada juga masa sulit, ketika ia harus tumbang dan muntah darah, hingga dikarantina di rumah selama tiga bulan dan menjalani pengobatan enam bulan penuh.
Di saat Azzam menjalani masa perkuliahan, pada saat semester akhir Azzam menemukan teman hidupnya alias jodohnya yang merupakan Mahasiswa UNU Pasuruan juga, dengan angkatan yang sama dengan Azzam sendiri yaitu angkatan 2021, yang bernama Solifa asal Desa Panditan, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan.
“Pada saat semester akhir saya memberanikan diri untuk melamar seorang wanita yang sama-sama Mahasiswa UNU Pasuruan, karena menurut saya sudah menemukan sosok wanita yang cocok dengan hati saya dan satu frekuensi dengan cita-cita saya,” ungkap Azzam yang saat ini menjabat sebagai Manager Konten Kreatif Kabarpas.com.
Saat diumumkan sebagai lulusan terbaik, Azzam tak dapat menahan haru.
> “Yang saya inginkan hanyalah membanggakan kedua orang tua. Mereka tak pernah lelah memperjuangkan pendidikan saya. Gelar ini untuk mereka,” terangnya.
Azzam terlahir dari keluarga sederhana. Ayah dan ibunya adalah petani yang setiap hari bekerja ke ladang dan mencari rumput. Keterbatasan tak pernah menjadi alasan baginya untuk berhenti melangkah.
Prestasi Azzam bukan hanya tentang nilai, tetapi perjalanan panjang dari desa, pesantren, organisasi, hingga kampus yang ia jalani dengan gigih. Kini ia menjadi bukti bahwa tekad, keberanian, dan kerja keras mampu mengantarkan seseorang pada titik terbaik dalam hidupnya.
“Terlepas dari semua itu yang membuat saya sampai pada saat titik ini adalah tidak lepas berkat doa-doa para guru yang telah mendidik dan membimbing saya,” tutup Azzam.(***).



















