Jember, Kabarpas.com – Pemerintah Kabupaten Jember kembali menyalurkan insentif bagi para guru ngaji muslim dan guru agama non-muslim. Kali ini, pencairan dilakukan di Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul pada Kamis (9/10/2025).
Sebanyak 92 guru ngaji dan 5 guru agama non-muslim tercatat menerima insentif dari Pemkab Jember melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Masing-masing penerima memperoleh honorarium sebesar Rp 1,5 juta sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam mendidik dan membina moral masyarakat di tingkat akar rumput.
Kepala Desa Tanggul Kulon, Arifin Wahyuono bersama Babinsa dan Babinkamtibmas setempat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Jember atas perhatian yang diberikan kepada para pendidik agama di desanya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Jember, khususnya kepada Bapak Bupati Gus Fawait, atas program insentif ini. Para guru ngaji dan guru agama di desa kami merasa sangat terbantu dan dihargai atas pengabdian mereka,” ujar Arifin.
Program pencairan tahun ini mendapat sambutan positif dari para penerima. Seorang guru ngaji mengaku senang karena proses pencairan kini jauh lebih mudah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Dulu kami harus antre lama di bank, bahkan sampai berjam-jam. Sekarang pencairannya langsung di balai desa, tidak ribet dan cepat sekali,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Guru ngaji tersebut juga menambahkan bahwa program insentif kali ini terasa lebih adil karena jumlah penerima meningkat secara signifikan.
“Alhamdulillah, penerima tahun ini lebih banyak. Kami merasa diperhatikan, karena guru ngaji di pelosok pun ikut terdata dan mendapatkan hak yang sama,” katanya.
Program insentif guru ngaji dan guru agama non-Muslim tahun 2025 ini tercatat menjangkau sekitar 22 ribu penerima di seluruh Kabupaten Jember. Langkah ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kesejahteraan para pendidik keagamaan lintas agama yang telah berperan besar dalam membentuk karakter dan moral masyarakat.
Kades Arifin berharap, dengan sistem pencairan yang lebih mudah serta pelaksanaan langsung di tingkat desa, program ini dapat terus berlanjut dan semakin tepat sasaran di tahun-tahun berikutnya. (dan/ian).