Oleh: Shindah
Hujan turun lembut, menyapa sepi hati,
Rindu memburai, di setiap tetes air yang jatuh.
Kenangan bersamamu mengalun dalam butiran,
Seperti melodi, memainkan irama kerinduan.
Jendela kaca berkabut, memantulkan citra sendu,
Rintik hujan menyapu lamunan di wajahku.
Seakan kau ada di setiap tetes yang jatuh,
Seakan kau sapa dalam nyanyian malam ini.
Hati ini seperti taman yang sunyi,
Bunga-bunga rindu mekar dalam derai hujan.
Setiap riuh gemuruh di atap menyuarakan perasaan,
Seolah-olah kau berbisik, mendekap dalam hujan.
Sehujan rindu membasahi kenangan,
Seiring hujan, rindu ini semakin merajut.
Dalam setiap tetes, cerita kita terukir,
Sehingga hujan tak lagi hanya air, tapi puisi rindu.
Pasuruan, 31 Desember 2023
_____________________________________________
Nur Indah Sutriyah, adalah perempuan yang lahir di kota Pasuruan. Merupakan alumnus Universitas Wiranegara Pasuruan. Karya-karya puisi dan cerpennya termuat dalam berbagai media daring dan digital. Beberapa puisinya juga banyak terhimpun dalam antologi puisi bersama. Selain menulis puisi, dia juga gemar menulis prosa. Saat ini dia mengabdi di Yayasan Pendidikan Nurul Hidayah AsshonhajiAsshonhaji sebagai pendidik.
_________________________________________
*Setiap Minggu Kabarpas.com memuat rubrik khusus “Nyastra”. Bagi Anda yang memiliki karya sastra, baik berupa cerita bersambung (cerbung), cerpen maupun puisi. Bisa dikirim langsung ke email kami: redaksikabarpas@gmail.com.