Sidoarjo (Kabarpas.com) – Ratusan warga korban lumpur Lapindo berunjuk rasa di depan kantor pemasaran PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS). Para pengunjuk rasa itu menagih janji kepada MMS selaku pengembang perumahan. Sebab hingga kini pihak MMS belum menyerahkan sertifikat rumah warga yang tinggal di Perum Kahuripan Nirwana Village (KNV) Sidoarjo.
“Sebanyak 2500 rumah hanya 1000 rumah yang mendapatkan sertifikat. Sementara 1500 masih belum mendapatkan kejelasan kapan sertifikat tersebut diberikan kepada warga. Termasuk sertifikat rumah saya yang sampai saat ini belum diberikan,” kata Ali Rahmat, Ketua RW 07 Desa Sumput Sidoarjo kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi. Senin (11/01/2016).
Ali sangat menyayangkan sikap PT MMS yang terus membangun cluster lain seperti apartemen dan rumah bahkan rencananya akan membangun Hotel. Sedangkan sertifikat kepemilikan rumah warga hingga saat ini belum juga diberikan.
Selain itu ia juga menyebutkan bahwa warga sudah lelah dengan janji-janji yang diberikan PT MMS. Warga meminta agar tuntutannya segera dikabulkan. Mereka mengancam jika tuntutan tersebut tidak segera dikelurkan, maka warga akan kembali melurug kantor PT MMS.
“Warga sudah jenuh dijanjikan terus, tapi tidak ada kepastian. Padahal kami yang notabene warga korban lumpur sudah memilih kavling dan menempati rumah sejak 2008. Namun, sertifikat rumah kami belum juga dikeluarkan,” ungkapnya.
Selain melakukan aksi unjuk rasa, warga juga membentangkan beberapa tulisan diantaranya “Pak Jokowi… Bapak Kami!!! Kami juga korban lumpur, rumah ganti rugi kami belum bersertifikat. “Bapak Presiden Jokowi…!! Urusan ganti rugi lumpur Lapindo masih belum selesai…!!!,”. (and/gus).