Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Dunia Islam · 1 Nov 2015

5 Argumen Quraish Shihab Bukan Syiah


5 Argumen Quraish Shihab Bukan Syiah Perbesar

Jakarta (Kabarpas.com) – Quraish Shihab dikenal di Indonesia sebagai pakar tafsir. Salah satu karya monumentalnya bernama Tafsir Al-Mishbah. Kalau secara bahasa, Al-Mishbah berarti lampu. Kenapa ya beliau namain tafsirnya make nama Al-Mishbah. Kalo saya boleh sotoy, mungkin biar para hati para pembacanya biar terang seperti lampu. Alhamdulillah, saya sudah mengoleksi tafsir beliau, walau baru 7 jilid. Itu pun nyicil-nyicil belinya, hehe. Bahkan, beberapa kali pertemuan, saya pernah ngaji langsung di masjid dekat rumah beliau.

Akhir-akhir ini, profesor jebolan Universitas Al-Azhar Kairo sering dituduh Syiah. Namun tuduhan-tuduhan miring itu telah diklarifikasi olehnya. Mungkin mereka yang menuduh itu belum pernah baca Al-Mishbah-nya Pak Quraish kali, ya?. Jadi hatinya peteng (gelap). Seperti dilansir dari situs datdut.com . Terdapat 5 argumen beliau yang menyatakan bukan Syiah. Perhatikan baik-baik, ya!

  1. Tuduhan Itu Bersifat Politis

“Labelisasi Syiah terhadap Pak Quraish Shihab bukan hal baru. Kita bisa lihat, pada tahun 1997 beliau diangkat sebagai Menag di Kabinet Soeharto, tudingan Syiah pun santer sekali pada waktu itu,” seperti disampaikan Pak Mukhlis Hanafi dalam kompasislam.com. Tudingan Syiah yang disematkan ke beliau santer kembali pada Pilpres 2014 lalu. Pasalnya, saya lihat beliau mendukung salah satu kandidat capres tertentu. Menurut saya sih wajar aja lah dukung-mendukung itu. Daripada golput, hayo?. Nah, jelaskan, ada kepentingan-kepentingan politis tertentu labelisasi Syiah kepada beliau. Makannya, hati-hati ya melabel orang! MUI ngelabel makanan aja harus hati-hati, apalagi ngelabel orang, bo’!

  1. Tidak Pernah Mencaci Maki Sahabat

Saya sudah membaca beberapa buku Pak Quraish, dan bahkan mengoleksinya. Memang betul, beliau sering mnegutip beberapa pendapat tokoh Syiah, seperti Thabathabai, bahkan tokoh Muktazilah. Namun, saya kok belum pernah menemukan pernyataan-pernyataan beliau yang mengecilkan sahabat dalam bukunya. Kalo Syiah tulen, kayaknya berdosa gimana gitu kalo ga nyaci maki sahabat tertentu, khususnya Khulafa Rasyidin. Nah, kalo Pak Quraish mah ga pernah kok nyaci maki sahabat. Percaya deh sama ana, akhi dan ukhti!

  1. Tidak Melakukan Ritual Ala Syiah

Salah satu keyakinan Syiah adalah mempercayai konsep imamah, yaitu sebuah keyakinan yang menyatakan bahwa Allah Swt. melalui Nabi Saw. telah mengangkat orang-orang  yang memiliki kualitas tinggi untuk menjadi pemimpin umat setelah wafatnya Nabi Muhammad, sebagaimana dikutip dari alhassanain.com. Dalam wawancara dengan Harian Republika, Pak Quraish juga menyatakan bahwa beliau tidak pernah salat di batu karbala dan menangguhkan buka puasa selama 10 hingga 15 menit dalam bulan Ramadan. Kalo akhi dan ukhti ga percaya, coba deh selidikin sendiri.

  1. Mencintai Ahlulbait Belum Tentu Syiah

Mungkin antum perlu tahu juga beberapa lembaga Syiah terbesar di Indonesia, seperti ICC, YAPI Bangil, IJABI, ABI, dan OASE. Mungkin antum perlu juga baca 5 lembaga tersebut dalam versi lengkapnya di link ini, http://www.datdut.com/waspadai-lembaga-syiah/. Nah, akhi dan ukhti fillah, antum semua perlu tahu juga bahwa yang identik dengan Ahlulbait itu tidak mesti Syiah.

Emang apa sih Ahlulbait itu?. Ahlulbait itu adalah semua anak cucu Nabi Muhammad. Beliau punya anak bernama Fatimah yang dinikahi oleh Sahabat Ali. Kemudian, Fatimah melahirkan Sayyidina Hasan dan Husein. Nah, keturunan Ahlulbait ini dinisbatkan dari keduanya. Sehingga di Indonesia terdapat banyak marga yang bersambung nasabnya dengan Hasan dan Husein. Ana sebut misalnya Assegaf, Yahya, Al-Kâf, dan termasuk Shihab. Nah, nama Pak Quraish belakangnya ada Shihabnya kan? Berarti beliau masih keturunan Rasulullah. Apakah salah kalo kita mencintai Ahlulbait? Tentu ngga, dong!

  1. Sosok Moderat yang Difitnah

Menurut ana, Pak Quraish itu adalah sososk ulama akademis yang moderat. Ciri-ciri ulama moderat itu mudah kita identifikasi, akhi, ukhti. Apa coba, tau ga? Ulama yang menjadikan agama itu sebagai pemerasatu umat, bukan sebagai alat kepentingan popularitas pribadi, apalagi golongan tertentu. Nah, itu namanya ulama moderat. Ana saranin antum harus selektif dalam memilih-milih pendapat ulama, apalagi antum cuma ngutip atau baca dari Mbah Google. Beliau menulis buku Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? untuk tujuan memperasatukan umat yang saat ini sedang terkena sindrom fanatisme mazhab, bukan berarti beliau Syiah. Pahami baik-baik, ya akhi, ukhti fillah!

Artikel ini telah dibaca 42 kali

Baca Lainnya

Inilah Keutamaan Bulan Syawal Menurut KH Ishomuddin Ma’shum

12 Juni 2019 - 14:27

Alabama Gelar Solawat Masjid ke Masjid di Kabupaten Malang

25 November 2018 - 09:43

Berdakwah Melalui Desain

19 Mei 2018 - 09:30

Inginkan Capres Dari Kalangan Pesantren, Santri dan Mahasiswa Kabupaten Pasuruan Deklarasikan CIA

14 Februari 2018 - 21:02

Penceramah Tidak Kompeten Masuk TV? Gus Ali: Mereka Kuasai Jaringan

5 Desember 2017 - 23:17

Semanggi Fair, Semangat Generasi Islam Peduli Budaya dan Kreatif

20 November 2017 - 14:09

Trending di Dunia Islam