Jember, Kabarpas.com – Pemerintah Kabupaten Jember menunjukkan gerak cepat dalam mempercepat perbaikan infrastruktur. Sejak pagi, Rabu (19/11/2025), tim lapangan Bina Marga bergerak simultan menghampar aspal di tiga titik berbeda sebagai bagian dari Paket 10 Perubahan APBD 2025. Pengaspalan ini menjadi rangkaian percepatan dari total 253 ruas yang harus tuntas sebelum akhir tahun.
Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Jember, Arif Liyantono menegaskan bahwa, meski sudah penghujung tajun seluruh pekerjaan berada dalam pengawasan ketat agar kualitasnya benar-benar sesuai standar teknis yang telah ditetapkan.
Hari ini pekerjaan dimulai di Dusun Kepel RW 19, tepatnya dari PP Al-Falah ke arah utara. Lapisan AC-WC digelar penuh untuk memperkuat permukaan jalan yang selama ini menjadi akses aktivitas pendidikan dan pergerakan warga antar dusun. Di waktu yang sama, tim lain bergerak ke Poros Tamansari RT 03 RW 22, menghampar AC-BC pada salah satu jalur poros desa yang sudah lama dikeluhkan rusak parah.
Tak berhenti di situ, pengaspalan juga berlangsung di Dusun Sambiringik-Pomo, tepat di sekitar TPQ Nurul Iman. Kombinasi AC-WC dan AC-BC digunakan untuk memastikan kontur jalan kembali stabil, mengingat jalur ini menjadi akses penting kegiatan keagamaan dan mobilitas ekonomi warga.
“Kami bekerja sesuai batas waktu yang sudah disepakati, dan target kami semua paket peningkatan jalan tahun 2025 ini sebanyak 253 ruas, harus selesai di tahun ini,” ujar Arif.
Ia menegaskan bahwa percepatan ini bukan sekadar memenuhi kontrak, melainkan bagian dari visi besar Bupati Jember, Gus Fawait.
Bupati dalam setiap kesempatan menegaskan bahwa lima tahun kepemimpinannya akan menjadi periode pembangunan infrastruktur besar-besaran. Tahun 2025 ini adalah fase pemanasan. Ke depan, peningkatan jalan, irigasi, hingga konektivitas antarwilayah akan digenjot lebih agresif.
Dengan kecepatan pengerjaan yang terus digeber dan pengawasan kualitas yang diperketat, Pemkab Jember menunjukkan tekadnya bahwa infrastruktur bukan lagi wacana, melainkan prioritas utama untuk menggerakkan ekonomi, membuka akses desa, dan meningkatkan kenyamanan warga dalam lima tahun pembangunan ke depan. (dan/ian).



















