Purwodadi (Kabarpas.com) – Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengunjungi rumah dua orang warganya yang menjadi salah satu dari 155 penumpang pesawat naas AirAsia QZ 8501. Rabu (31/12/2014) sore.
Dengan didampingi Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan, Kepala Bakesbangpol, Yudha Triwidya Sasangka, dan Anang Saiful Wijaya, Kasatpol PP Kabupaten Pasuruan, Irsyad mengunjungi satu persatu keluarga tersebut.
Rumah warga Kabupaten Pasuruan yang pertama kali dikunjungi Irsyad tersebut, yaitu rumah Buyung Iswanto (79) dan Mariami (73), yang berada di RT 05 RW 06, Dusun Alkmar, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari.
Mereka berdua adalah orang tua dari Kristiyono (49), salah satu penumpang AirAsia QZ 8501 yang sampai saat ini belum ditemukan bersama istrinya, yakni Sulastri (35) serta buah hatinya, Sesha Aldi Krisputra (16), Felisia Sabrina Krisputri (10).
Tepat pukul 16.00 WIB, Irsyad sampai di kediaman Setibanya di sana, Irsyad langsung disambut isak tangis Buyung dan Mariami, serta beberapa keluarga besar korban. “Pak Bupati, mohon bantuannya, karena musibah ini membuat saya sedih sekali,” ucap Buyung dengan nada terbata-bata.
Buyung menceritakan bahwa, anak, menantu dan cucu kesayangannya itu sama sekali tak memberikan kesan bahwa mereka akan mengalami musibah seperti ini. Sebab kata dia malam hari sebelum berpamitan, anak kelima dari 8 bersaudara itu tak memiliki perubahan sikap atau hal aneh yang ditunjukkan pada Buyung dan istrinya.
“Tidak ada perubahan apapun, sama seperti biasanya. Dia bilang kalau mau ke Malaysia untuk liburan, itu saja,” imbuhnya seraya menyeka air matanya yang tak kunjung berhenti.
Hanya saja, selama sebulan belakangan, Felisia selalu rewel dan sering membuat kesal ayahnya. Dari situlah Buyung akhirnya menyimpulkan bahwa kemungkinan itulah yang menjadi tanda bahwa anak, menantu dan cucunya tersebut akan pergi meninggalkannya.
“Saya tidak mau menyimpulkan bahwa anak dan cucu saya telah meninggal. Saya percaya akan kuasa Tuhan, mudah-mudahan ada keajaiban yang diberikan kepada kami,” terang Buyung kepada Kabarpas.com.
Mengetahui keoptimisan keluarga tersebut, Irsyad pun tak kuasa menahan air matanya, lantaran Kristiyono adalah teman semasa kecilnya. Menurut Irsyad, Kristiyono adalah sosok pria yang sangat baik dan memiliki hobi sama dengan dirinya, yakni bersepeda dan main sepak bola.
“Saya terakhir ketemu sekitar setahun yang lalu pas ada event Fun Bike di Lapangan Martopuro. Dari situlah saya ngobrol sebentar, dan ternyata dari kecil sampai memiliki keluarga, sifat baiknya tidak berubah,” kenang Irsyad akan Kristiyono.
Setelah sekitar 30 menit ngobrol dengan keluarga Kristiyono, Irsyad lantas bergegas menuju Dusun Krajan, Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, tempat tinggal Siti Romlah (41) dan Jasmine Rose Andi Santiago (15), pasangan ibu dan anak yang juga berstatus sebagai penumpang AirAsia QZ8501 yang belum ditemukan.
Kedatangan Irsyad dan rombongan rupa-rupanya sudah dinanti oleh Sumarmi (64), ibu kandung Siti Romlah. Setibanya di sana, Irsyad bersalaman sembari mendengar penuturan langsung dari ibu kandung korban.
“Kalau firasat mungkin tidak terlalu yakin, tapi ketika saya bersama sopir mengantar ke Bandara Juanda, Jasmine tak satu pun terlihat berkomunikasi dengan ibunya. Cuma maen HP dan diam seribu bahasa. Mungkin itu juga yang membuat saya berkesimpulan akan hal ini,” tutur Sumarmi sembari mengingat-ingat detik-detik terakhir bersama anak dan cucunya itu.
Kejadian yang membuat patah hati dua keluarga itu, membuat Irsyad berjanji akan membantu segala hal demi menemukan keberadaan warganya itu. Di hadapan dua keluarga tersebut, Irsyad mengaku telah mengintruksikan kepada Sekda Agus Sutiadji agar mengirimkan Tim untuk membantu keluarga dengan cara mencari informasi di Juanda.
“Bagian Kesra, Dispenduk Capil maupun Dinas Kesehatan sudah kami perintahkan untuk mendampingi keluarga selama berada di Juanda. Terima kasih untuk keluarga yang telah membantu menyediakan rambut, sidik jari dan sampel darah Kristiyono, istri dan anaknya,” terangnya.
Tak berhenti sampai di situ, Pemkab Pasuruan menurut Irsyad juga akan memberikan fasilitas pelayanan mobil ambulans, dengan maksud untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang akan dihadapi. “Kita tidak mendahului keputusan Allah SWT, tapi inilah bentuk komitmen kami untuk membantu sebisa kami,” pungkasnya. (iim/uje).