Panggungrejo (Kabarpas.com) – Sebanyak 20 pelajar asal Kabupaten Pasuruan mengikuti Workshop Sosialisasi Beasiswa ke China dan Seleksi Calon Mahasiswa Baru, di Ruang Darmoyudo Pendopo Kabupaten Pasuruan, Kamis (02/07/2015).
Workshop yang digagas oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan itu dihadiri oleh Direktur SEAMEO Secretariat, Dr Gatot Hari Priowiryanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Munif AR, Kabid Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, Hudiyono, serta Kadispendik Kabupaten Pasuruan Iswahyudi.
Dalam workshop tersebut, South East Asian Minister of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), sebuah organisasi pendidikan di bawah naungan Kementerian Pendidikan 11 negara di dunia, tahun ini kembali memberikan beasiswa kuliah di China untuk 300 calon mahasiswa Indonesia.
Direktur SEAMEO Secretariat, Gatot Hari Priowiryanto mengatakan, pada tahun ini program beasiswa ke China sudah memasuki tahun ketiga dari total seluruh program SEAMEO yang berdiri sejak 2008 lalu. Untuk tahun 2013 sebanyak 50 siswa yang mendapat kesempatan tersebut, kemudian setahun berikutnya meningkat menjadi 140 siswa-siswi se-Indonesia, dan tahun 2015 terus meningkat menjadi 300 calon mahasiswa.
“Provinsi Jawa Timur menduduki wilayah paling banyak yang mengirimkan siswanya untuk mengikuti beasiswa ke China. Bahkan, di tahun 2014 lalu ada 84 pelajar yang diterima untuk kuliah di China, “ terangnya kepada Kabarpas.com.
Ia menambahkan, bahwa semua siswa yang lolos panya seleksi tahap ini, berhak mendapat beasiswa penuh kuliah di China. Kata Gatot, ada tiga tipe beasiswa yang diberikan, yakni full beasiswa untuk pelajar yang betul-betul menduduki peringkat atas dalam seleksi mulai dari wawancara hingga nilai yang dikumpulkan sejak kelas X SMA/SMK, kemudian tipe kedua yakni siswa tak perlu membayar SPP dan dormitory atau biaya asrama, melainkan hanya membiayai uang jajan alias biaya hidup secara swadaya, serta beasiswa tipe ketiga, yakni biaya SPP, asrama dan biaya hidup yang dibayar separuh.
“Kalau siswanya pintar sekali, maka bisa mendapatkan beasiswa penuh. Sebab nilai raport mulai dari kelas satu SMA sampai kelas XII sangat mempengaruhi. Namun, yang penting adalah motivasi kuat dari calon mahasiswa yang ingin kuliah di China itu sendiri,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa selepas lulus dari China, maka mahasiswa yang lolos beasiswa kuliah ke China itu, akan banyak mendapatkan kesempatan untuk go international. Dalam artian kebebasan untuk memilih bekerja di perusahaan China, Jepang atau Korea yang berada di negara bersangkutan atau di Indonesia sendiri.
“Sudah pasti akan jadi orang internasional. Bayangkan saja lulusan luar negeri maka sudah dipastikan akan memberikan nilai plus bagi perusahaan yang akan merekrut karyawannya,” pungkasnya. (ajo/uje).