Makkah (Kabarpas.com) – 2 orang jamaah haji perempuan asal Kabupaten Pasuruan yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) An-Nahdliyah, nyaris menjadi korban tumbangnya alat berat berupa crane yang jatuh di Masjidil Haram.
Informasi yang diperoleh Kabarpas.com menyebutkan, bahwa peristiwa yang menyebabkan puluhan jamaah haji meninggal dunia dan luka-luka itu terjadi, saat ada hujan lebat disertai angin kencang melanda kota Makkah, pada Jumat (11/09/ 2015) sore, waktu Arab Saudi (WAS).
“Sebelum crane itu jatuh, ada dua jamaah haji perempuan yang saat itu sedang melaksanakan ibadah salat Maghrib tepat berada di posisi crane tersebut. Namun, syukurlah mereka berdua bisa terselamatkan dari insiden ini, lantaran pada saat ada badai yang cukup kencang, keduanya langsung bergeser ke belakang,” ujar Ketua KBIH An-Nahdliyah, Shobih Asrori saat dihubungi Kabarpas.com. Sabtu, (12/09/2015).
Dijelaskannya, kedua jamaah perempuan yang dimaksudnya tersebut, yaitu bernama Muzayyana dan istri Almarhum Gus Dowik. Mereka berdua ini merupakan jamaah haji dari kloter 40, yang juga satu rombongan bersama dengan dirinya.”Beberapa saat setelah mereka bergeser ke belakang. Tiba-tiba crane itu jatuh,” imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Gus Shobih ini menambahkan, meski kedua jamaah perempuan bimbingannya itu sudah bergeser ke belakang. Namun, karena posisinya cukup dekat dengan jatuhnya crane. Sehingga membuat pakaian ihram yang saat itu sedang dipakai kedua jamaah haji perempuan itu, juga ikut terkena cipratan darah para korban yang tertimpa crane tersebut.
“Melihat crane itu jatuh, kedua jamaah saya ini langsung panik dan bergegas menyelamatkan diri. Hingga tak memperdulikan kalau tas yang dibawanya itu tertinggal di lokasi,” cerita pria yang pernah menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Pasuruan itu. (abu/sym).