Bangil (Kabarpas.com) – Tewasnya Mukhlis, salah satu siswa SMP 2 Muhammadiyah Bangil yang terjun bebas dari menara operator seluler di sekitar Alun-alun Bangil, Kabupaten Pasuruan, pada Jumat (14/11/2014) kemarin. Menyisahkan kesedihan yang amat dalam bagi sejumlah temannya di sekolahannya tersebut. Pasalnya, di mata teman-temannya, Mukhlis dikenal sebagai sosok siswa yang rajin melaksanakan salat Dhuha.
“Dia itu anaknya rajin ibadah dan sering melakukan salat Dhuha sendirian di Masjid sekolahan. Bahkan, terkadang kami juga diajaknya untuk melaksanakan salat Dhuha tersebut,” ujar Alifudin salah satu teman Mukhlis kepada Kabarpas.com saat ditemui di sekolahnya yang berada di Jalan Alun-alun Timur No 2 Bangil, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (15/11/2014) siang.
Alifudin mengatakan, bahwa selama ini Mukhlis tidak pernah membicarakan masalah yang dialaminya. Sebab menurutnya, Mukhlis lebih banyak bicara tentang pelajaran dan soal agama. “Dia anaknya memang pendiam dan agak tertutup. Karena kalau ngobrol paling soal pelajaran atau agama,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SMP MUhammadiyah Bangil, Muhamad Agus mengaku sangat trauma atas kejadian yang menimpa siswanya tersebut. Karena dirinya tidak menyangka kalau putra dari pasangan M Zainal Arifin dan Mufidah yang dikenal baik pada semua guru itu, mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri melompat dari menara tower setinggi 70 meter.
“Saya sangat sedih dengan meninggalnya Mukhlis. Dan atas nama keluarga besar SMP Negeri 2 Muhammadiyah Pasuruan, kami sangat berduka dengan tewasnya Mukhlis ini. Sebab semasa di sekolah dia itu orangnya rajin ibadah dan pendiam tak banyak bicara,” ucapnya kepada Kabarpas.com. (ajo/sym).