Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Dunia Islam · 13 Jul 2016 14:44 WIB ·

Inilah 5 Nama Lain Bulan Syawal


Inilah 5 Nama Lain Bulan Syawal Perbesar

Oleh: Toni Pransiska

Jakarta (Kabarpas.com) – Tak banyak yang tahu bahwa bulan Syawal ternyata memiliki banyak nama lain. Berikut ini 5 diantaranya nama lain dari bulan Syawal, sebagaimana dilansir dari situs datdut.com (Kabarpas Group).

1. Bulan Takbir

Tepat pada tanggal 1 Syawal, seluruh umat Islam di dunia merayakan hari kemenangannya yang sering disebut dengan Idul fitri. Mereka merayakannya dengan banyak mengucap takbir, tahmid dan tahlil kepada Allah Swt.

Hal itu dilakukan sebagai wujud rasa syukur yang sedalam-dalamnya dan tiada terkira sebab mereka dapat bersua dan merayakan Idul Fitri dengan keluarga dan sanak-saudaranya. Mereka kumandangkan takbir dari rumah ke rumah, masjid ke mesjid bahkan dari satu desa ke desa yang lainnya. Gema takbir semakin menambah semarak dan keagungan 1 Syawal tersebut.

2. Bulan Silaturahim

Biasanya, seusai salat Id umat Islam saling maaf-memaafkan satu sama lainnya. Saling kunjung-mengunjungi untuk memintakan halal atau kemaafan dari orang-orang yang pernah mereka berbuat salah. Terkadang ada yang sampai terisak tangis mengenang kesalahan dan kekhilafan sembari bersimpuh di hadapan ibu-bapaknya, kakek-neneknya atau keluarganya.

Ada tradisi di republik ini yang selalu dilaksanakan setiap bulan Syawal, yakni ‘Halal bi Halal’. Isi acara ini sejatinya tidak berbeda dengan silaturrahim. Hanya saja istilah dan prosesinya saja yang berbeda. Biasanya Halal bi halal dilaksanakan di satu tempat, institusi tertentu, atau perkumpulan yang dihadiri oleh sekelompok orang untuk saling bermaafan.

3. Bulan Peningkatan

Perlu diketahui bahwa kata Syawal berasal dari bahasa Arab yang berati naik atau meningkat. Harapannya, di bulan Syawal semua aktivitas dan amal ibadah seseorang semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Pendek kata, aktivitas kehidupannya, baik interaksi sosialnya kepada masyarakat semakin baik, tutur katanya semakin tertata juga sopan, dan lain sebagainya.
4. Bulan Kembali Fitrah

Idul Fitri berari kembal ikepada fitrah (kesucian). Selama sebulan penuh digembleng untuk menjadi insan yang bertakwa dan disucikan jiwanya dari bintik-bintik kedurhakaan dan kemaksiatan. Pada akhirnya, pada tanggal 1 Syawal, harapannya kita lebih bersih dan suci kembali laksana bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya. Putih, bersih tanpa noda sedikit pun. Kertas putih inilah yang kemudian akan dituliskan dengan harapan dan niat-niat yang baik untuk dilakukan dan diupayakan di hari mendatang.
5. Bulan Pembuktian Ketakwaan

Selama Ramadan, kita digembleng jiwa dan raga menjadi sosok insan yang bertakwa. Selama Ramadan, kita dibiasakan untuk salat tarawih berjamaah. Lalu, adakah kebiasaan itu terus berlanjut seusai Ramadan? Selama Ramadan kita mungkin gemar memberi dan ringan tangan. Adakah kebiasaan baik itu terus dikerjakan seusai Ramadan?
Sewaktu Ramadan, kita rajin bertadarus atau membaca Alquran. Nah, apakah Alqurannya terus dibaca setelah Ramadan berlalu? Sebab itulah Ramadan juga disebut sebagai bulan ujian (syahr imtîhan). Hasilnya akan kelihatan jelas ketika kita keluar dari Ramadan.Waallahu A’lam. (***/tin).

Artikel ini telah dibaca 809 kali

Baca Lainnya

Inilah Keutamaan Bulan Syawal Menurut KH Ishomuddin Ma’shum

12 Juni 2019 - 14:27 WIB

Alabama Gelar Solawat Masjid ke Masjid di Kabupaten Malang

25 November 2018 - 09:43 WIB

Berdakwah Melalui Desain

19 Mei 2018 - 09:30 WIB

Inginkan Capres Dari Kalangan Pesantren, Santri dan Mahasiswa Kabupaten Pasuruan Deklarasikan CIA

14 Februari 2018 - 21:02 WIB

Penceramah Tidak Kompeten Masuk TV? Gus Ali: Mereka Kuasai Jaringan

5 Desember 2017 - 23:17 WIB

Semanggi Fair, Semangat Generasi Islam Peduli Budaya dan Kreatif

20 November 2017 - 14:09 WIB

Trending di Dunia Islam