Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Malang · 1 Des 2019 07:37 WIB ·

Bedah Pemikiran Soekarno untuk Hadapi Perkembangan Jaman


Bedah Pemikiran Soekarno untuk Hadapi Perkembangan Jaman Perbesar

Reporter : RevinaEditor : Memey MegaMalang, Kabarpas.com – Tak bisa dipungkiri, hingga saat ini, fondasi yang dibangun untuk Indonesia adalah hasil karya pria kelahiran Blitar Jawa Timur yakni Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Oleh kareba itu, mempelajari pola pikir Soekarno, termasuk sebagai upaya agar generasi bangsa bisa kompatibel dengan perkembangan jaman.”Jadi dengan membedah pemikiran Soekarno, kita tidak sekadar sarasehan sejarah. Lebih dari itu, kita mempelajari bagaimana sang presiden pertama itu, bisa menjadi sosok yang paling berpengaruh. Agar kompatibel dengan jaman, anda harus mengetahui bagaimana Soekarno. Karena banyak kejadian saat ini, adalah skenario yang disusun di masa lalu,” ujar Rektor IKIP Budi Utomo, Dr H Nurcholis Sunuyeko, saat membuka acara Sarasehan sejarah bersama mahasiswa dengan tema ‘Membedah Pemikiran Soekarno’ di Kampus IKIP Budi Utomo Malang, Sabtu (31/11).Kenapa harus Soekarno? Menurut Nurcholis, Bung Karno sapaan sang proklamator tidak sekadar tokoh nasional, tapi sudah melegenda hingga mancanegara. Kemampuannya menguasai sembilan bahasa, memungkinkan Bung Karno, berinteraksi dengan dunia internasional. Di tengah keterbatasan Indonesia saat itu, wajar jika pola pikir Soekarno, berpengaruh pada presiden-presiden selanjutnya. Termasuk Soeharto, yang menjadi presiden penggantinya.”Dua presiden berpengaruh di Indonesia, Soekarno dan Soeharto. Keduanya peletak fondasi bangsa ini. Terlepas dari sisi negatif yang mengiringi,” lanjut Nurcholis.Meski demikian, Rektor meminta agar saat mempelajari pola pikir Soekarno, harus tetap mengedepankan pemikiran akademisi. Bukan hanya didasari cinta semata. Yang justru bisa menutup netralitas dan keilmuan.”Soekarno hanya sekali lahir dan tak tergantikan. Tapi pemikir-pemikir lain, dengan warna Soekarno, akan terus lahir,” demikian Rektor.Selain Nucholis, yang ikut memberikan paparan sejarah dalam sarasehan tersebut, adalah Dr Ibnu Mujib. Diharapkan setelah Soekarno, sarasehan akan berlanjut dengan membedah tokoh-tokoh pahlawan lainnya. (Rev/Mey)
Artikel ini telah dibaca 54 kali

Baca Lainnya

Pengajian Eksekutif Malang Raya Luncurkan Strategi Kembangkan Potensi Zakat di Jatim

12 Februari 2024 - 11:26 WIB

Amin Balbaid Dampingi Anies Baswedan Sambang Kiai Kota Malang

9 Oktober 2023 - 16:30 WIB

Mie Gacoan Hadir untuk Memberikan Peluang Kerja Warga Lokal

9 Agustus 2023 - 07:02 WIB

Ini Dia Fakta Unik Tentang Bakso Malang

2 Mei 2023 - 11:19 WIB

Peduli Korban Banjir, MPM Honda Jatim Salurkan Bantuan dalam Program MPM Berbagi

9 November 2022 - 13:13 WIB

Workshop Jurnalistik Ramaikan Asia Career Expo 4

17 Oktober 2022 - 21:25 WIB

Trending di Kabar Kampus